Dampak kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuka paradigma dan pandangan yang lebih luas di berbagai bidang, termasuk di bidang pendidikan. Metode pembelajaran semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi yang ada. Sarana dan prasarana penunjang proses belajar mengajar semakin lengkap, membuat murid mudah memahami materi yang sedang dibahas. Memanfaatkan komputer dalam proses pemenuhan bahan ajar juga dapat dilakukan dengan mudah dan cepat melalui situs-situs pendidikan yang ada di internet.
Banyak hal yang bisa didapat dari internet seperti bahan ajar berupa buku yang telah dibuat e-book sehingga mudah diunggah dan diunduh oleh pembaca, Ada juga literatur, karya tulis dan jurnal yang telah dipublikasi, berbagai artikel ilmiah dan informatif, serta forum-forum diskusi yang bisa menjadi alat bertukar pendapat dan ide tentang suatu bahasan. Sungguh suatu aktivitas belajar yang menyenangkan dan memudahkan.
Di berbagai negara maju, metode pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan akses internet seperti itu atau yang biasa disebut e-learning telah dikembangkan dan dijalankan dengan baik. Tak heran jika mereka lebih cepat mengalami kemajuan di bidang pendidikan. Karena setiap perubahan yang ada di dunia dengan cepat mereka ketahui. Isu-isu dunia juga menjadi bahan materi yang mereka pelajari, sehingga pengetahuan mereka lebih luas dan mampu berkompetisi secara global.
Contohnya sistem pendidikan tingkat universitas di negara India yang telah menerapkan e-learning dengan cara membuat sebuah website yang bernama National Programme on Technology Enhanced Learning (NPTEL) . Konten website merupakan mata kuliah yang sedang dipelajari di sana. Terdapat berbagai macam materi yang disampaikan oleh yang bisa dilihat pada halama pertama website tersebut, misalnya Mechanical Engineering, kemudian kita tertarik mempelajari sub materi tentang Finite Element Methode, kita bisa mendapat modul mengenai Finite Element Methode.
Webiste e-learning di India
Pengguna tidak perlu mendaftar, cukup mengunjungi situs dengan alamat http://nptel.iitm.ac.in/ . Dalam website tersebut juga disediakan cara mengakses materi yang ada baik secara individu maupun institusi. Materi yang disampaikan dalam bentuk paket materi yang terdiri dari e-book dan video yang dapat dilihat secara streaming dalam website tersebut, bisa juga dilihat via Youtube dan di download. Pengelola website merupakan gabungan dari beberapa departemen seperti IIT Delhi, ITC Boombay, dan lainnya yang bisa dilihat dalam halaman utama website tersebut.
Indonesia juga bisa melakukan hal yang sama demi memudahkan penyebaran materi secara menyeluruh. Namun pada implementasinya, sistem e-learning tingkat universitas di Indonesia masih dilakukan secara terbatas. Hak akses hanya diperoleh untuk kalangan sendiri yaitu dosen, staff, dan mahasiswa yang bersangkutan dengan menggunakan jaringan Intranet. Misalnya saja kampus saya, Politeknik Manufaktur Astra yang sudah mencoba menggunakan sistem e-learning.
Situs sistem informasi akademik kampus berisi mengenai data – data atau informasi yang dibutuhkan mahasiswa seperti jadwal kuliah, nilai, dan lainnya, kemudian tersedia tab yang bernama OES (Online Education System) yang jika di klik maka akan muncul halaman baru yang berisi modul kuliah, tugas mahasiswa meliputi soal dan kantong pengumpulan yang telah diatur masa berlakunya, serta kuis atau ujian on line berupa soal yang harus langsung dijawab dalam waktu tertentu lalu jika selesai maka akan muncul nilai secara otomatis. Bahkan terdapat forum yang bisa dipakai untuk saling berbagi informasi yang bisa dilihat seluruh mahasiswa dalam satu program studi.
Namun semua yang saya jelaskan diatas hanya bisa diakses internal. Beda lagi dengan e-learning yang kampus – kampus lain seperti Politeknik Manufaktur Bandung, Universitas Gunadharma, Institut Teknologi Sepuluh November. Hal ini seakan terkotak-kotak padahal harapannya jika terdapat situs e-learning yang juga bisa dibuka untuk umum maka antar universitas dapat melakukan perbandingan atau benchmark materi yang sedang dibahas di universitas lainnya baik di dalam maupun luar negeri.
Mungkin ada pertimbangan lain mengenai e-learning masih terbatas pada satu universitas itu saja yaitu faktor keterkaitan konten seperti tugas kuliah dan nilai mahasiswa yang tidak ada korelasinya dengan umum tidak mungkin seenaknya di publish . Nah solusinya adalah membuat 2 website yang dijalankan secara internal dan eksternal. Sehingga tetap bisa membagi dan membandingkan materi yang ada. Agar materi bisa dibaca atau didapat oleh semua orang dan mengetahui kualitas materi yang disampaikan.
Oleh karena itu mewujudkan e-learning seperti ini memang dibutuhkan konsep yang matang dan berjenjang. Dibutuhkan kerjasama berbagai pihak terutama Pemerintah untuk mendorong iklim kampus, dosen , dan mahasiswa agar mampu mengubah paradigma pembelajaran konvensional yang mutlak mengandalkan dosen, menjadi pembelajaran modern dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, dan menjadikan dosen sebagai motivator dalam belajar dan fasilitator penyalur materi secara on-line. Serta membantu men-develop situs-situs e-learning kampus yang bisa diakses oleh umum.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes Blog Pendidikan