Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatu.
Yah, aku adalah seorang pecinta hujan. Aku senang ketika hujan turun, jiwa ini terasa tenang, teraingkai semua kenangan, lalu luruh ketika hujan mulai menghilang. Hujan itu akan terasa lebih nikmat jika kita menikmatinya dengan secangkir coklat panas bersama orang-orang tercinta. Yah sungguh sangat menyenangkan.
Well, mungkin aku jarang sekali membahas atau menulis tentang hujan di blog ini. Aku lebih sering mengungkapkan kecintaanku terhadap hujan di tumblr coba saja mampir kesini http://keinatralala.tumblr.com/search/hujan/ akan ada banyak untaian kata bertemakan hujan baik yang kutulis sendiri maupun yang repost dari tumblr lain.
Ngomong-ngomong masalah hujan, aku baru saja mengikuti giveaway di REVIEW Eleanor + GIVEAWAY
presented by @lucktygs dan @rumieko . Pada giveaway itu ada pertanyaan yang jawabanya mampu membuatku berimajinasi. Pertanyaannya adalah jika berkesampatan menulis buku dari judul lagu, judul lagu apakah yang diambil dan mengapa?. Langsung saja aku bercerita novel impianku yang terinspirasi dari lagu.
Kalau seandainya aku menulis buku dari sebuah lagu, akan ku tulis 2 jilid novel dari band Payung Teduh dengan tema “Hujan” sebagai benang merahnya. Karena aku sendiri adalah seorang pecinta hujan.
Judul Novel Pertama diambil dari lagu yang berjudul “Angin Pujaan Hujan”. Disini diceritakan seorang gadis sekitar umur 17 tahun bernama Puan. Puan adalah seorang pecinta hujan. Dia merasa tenang menyesap aroma pertichor yang menyeruak seiring dengan semilir angin yang berhembus ketika akan turun hujan. Dia berjanji bertemu dengan seseorang yang selama ini selalu dirindunya. Waktu itu hujan turun dan angin berhembus kencang namun sang pujaan tak juga datang sehingga ridunya berbuah lara. Namun setelah ia tahu bahwa sang pujaan ternyata telah tiada karena kecelakaan dalam perjalanan menghampirinya, rindu Puan berbuah pilu.
Seperti kutipan liriknya
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
oooh.. lara
oooh.. lara
oooh.. rinduku berbuah lara
oooh.. lara
Judul Novel Kedua adalah “Puan Bermain Hujan” yang merupakan lanjutan dari novel pertama. Diceritakaan seorang laki-laki bernama Banyu yang sering kali mendapati seorang perempuan yang bermain hujan. Sekali dua kali dia memaklumi. Namun beberapa kali dia pulang kampus ketika hujan, ternyata dia bertemu lagi dengan perempuan sama yang sedang bermain hujan. Rasa penasaran membuatnya memperhatikan perempuan itu lebih dekat namun tidak kentara. Setelah diperhatikan ternyata dibalik senyum ceria saat bermain hujan ada air mata yang menetes bersama dengan rintik hujan.
Selang kejadian tersebut akhirnya Banyu memberanikan diri berkenalan dengan perempuan tersebut yang ternyata bernama Puan. Semakin dekat hubungan mereka semakin Banyu tahu penyebab tangis Puan ketika hujan. Ada kenangan 3 tahun silam yang membuat Puan merasa sedih. Namun Banyu sudah terlanjur jatuh hati pada Puan. Dengan kehangatan cintanya seperti hangatnya coklat panas yang sering mereka seduh berdua ketika hujan, Banyu pun mampu menghapus kesedihan dihati Puan. Hingga dalam hujan pula akhirnya Puan dan Banyu bersatu.
Seperti kutipan liriknya :
Kudapati puan menangisi hujan
meratapi hujan… Oh oh oh oh
Ku kan bersedih, tapi kerinduan yang paling
sedari tadi, ku ingin memeluk
ku ingin mendekap erat… Oh oh oh oh
Puan asyik dengan hujan,
Puan senang berenang-renang,
Puan sedih juga riang di setiap hujan datang
Di setiap hujan datang
Puan selalu seru bermain dengan hujan…
Kurang lebih begitulah novel yang ingin kubuat yang terinspirasi oleh lagu. Semoga suatu saat akan menjadi nyata novelnya hehehhe… Aamiin…
Dariku seorang pecinta edelweis, secangkir coklat panas, hujan dan aksara.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatu