Opinion, Personal

Hidup itu “sawang-sinawang”

Sebelum panjang lebar nulis ini itu, aku mau bilang mungkin ini tulisan isinya benar-benar curhat yang mungkin tidak ada solusi atau ujung pangkalnya…

Oke, kata orang jawa “Orep iku sawang sinawang” alias hidup itu liat melihat.

Dijaman digital seperti ini semua orang “seakan” berlomba-lomba share kegiatan mereka sehari-hari. Beragam social media yang ada membuat kehidupan kita menjadi ter expose secara sengaja maupun tidak disengaja. Kalau sengaja memang kita sendiri yang share, posting, twit, dll tentang apa yang kita lakukan, rasakan, dengarkan, baca, dll… Kalaupun engga selalu ada tag, mention, dll yang gak sengaja akhirnya memunculkan kondisi kita di sosial media. From prive to public.. itulah peran sosial media. Mau digembok pun akunnya tetep aja kan ya share ke teman jadi all your friend will know you.

So dari situ orang jadi ngelihat kehidupan orang lain, si A begitu ya, si B begini ya, si C begono ya… Kalau ada yang share kesusahan… ada yang ngerasa kasihan, tapi ada juga loh yang ngerasa seneng diatas penderitaan kita. Soalnya kan ga semua orang menyukai kita… hehehe … Tapi kalo ada yang share kebahagiaan seolah  “rumput tetangga terlihat lebih hijau” … Wah ngiler, kepingin… hehehe … Semua itu wajar, sangat wajar. Karena kita hidup berdampingan dalam era social media sehingga dengan mudah kita “sawang-sinawang”.

Tapi belum tentu loh itu semua beneran, namanya juga dunia maya, yang artinya belum tentu nyata. Ada juga yang share sedih tapi sebenernya cuma pengen dapet perhatian aja… Ada juga yang bahagia tapi sebenernya ada duka yang dia simpan namun tidak dibagikan…. Ya kan… Jadi, hidup itu sawang sinawang… belum tentu apa yang kita lihat itu benar, semua itu serba “terlihat” so dinikmati saja lah ya… nikmati setiap proses kehidupan. Bagikan yang baik dengan niatan yang baik pula, jangan sampai terbersit riya… a.k.a pamer… Astaghfirullah

Laluuuuu, kenapa sih Mirna posting tulisan seperti ini?
Padahal akunnya baru jadi dot com, seharusnya seneng dong dan nulis tulisan yang menyenangkan, membahagiakan, dan bermanfaat. Bukan tulisan berbau – bau galau dan something awkward yang ga ada juntungannya kayak gini >_<

Yah… (ambil napas), saya sedang bosan dengan pekerjaan dan kemakan virus “sawang sinawang” di social media.

Aku bingung dengan job desk ku saat ini, tugasnya kurang aku mengerti, ditarik sana sini, dibilang sibuk banget engga, dibilang santai juga engga. Aku ngerasa ga ada parameter dimana aku bisa achieve, gak ada keinginan yang menggebu-gebu yang biasanya ada dalam diriku. aku ngerasa it’s not me, it’s not my passion.

Dari kemarin-kemarin nyoba bertahan, tetap dikerjakan bertahap walau terbilang lambat kata Atasan. Untungnya Atasaku sangat amat mengerti, karena dia juga sepertinya diposisi yang sama karena ini hal baru juga untuk dia. Kita berdua ada dalam sebuah depertamen baru dimana aku dan dia bukan dari background departemen tersebut >_<. Yah aku di bagian research… hem.. ke kepoanku mengantarku ke dapartemen ini tapi hasilnya nol (0) . Aku belum bisa ngasih apa-apa dan tetiba aku ngerasa ga bisa T_T. Karena ya itu tadi, aku ngerasa it’s not me, it’s not my passion.

Satu sisi aku sering ngeliat temen-temen begitu enjoy menjalani pekerjaannya, terutama yang memang bekerja sebagai penulis, sepertinya enak gitu bisa mencurahkan apa yang di pikirkan, apa yang dia temukan sebagai bahan tulisannya. Aku mah boro-boro. ketika sudah datang ide, nulis setengah, ngendon di draft, dilanjutin nanggung.. ke publish kasih tulisan to be continue… itu kan gak enak banget… T_T

Bisa sih keinginanku nulis dibuat sedemikian rupa tersalur pada laporan research ku… tapi itu bedaaaa…. kan yang aku research bukan yang aku suka >_< .

Terus bukan cuma menulis, aku juga kepengen kayak temen yang lain bisa jualan online.. Keina Hijab ku entah berantakan kayak apa, kemaren sempet jualan makanan dan Alhamdulillah laku. Tapi hasilnya aku ngantuk kalo dikantor karena begadang… Sedangkan untuk memilih resign aku juga belum berani… cemen banget dah aku. Galau tingkat dewa… hahaha *lebay >_<

Di sisi yang lain, aku juga bersyukur masih dikasih kesempatan bekerja, bisa menyalurkan keinginan dan hobiku walaupun setengah-setengah. Tau temen-temen yang lain share di sosmed kalo kagi bingung kerjaan, nganggur, di putus kontrak dari pekerjaannya, aku jadi ngerasa jahat banget sudah punya perasaan seperti ini. Oalah yo yo….

So, nasihat untuk diriku sendiri… “Wong orep iku sawang sinawang” makanya kita harus rajin-rajin bersyukur. Allah ngasih 24 jam buatmu untuk digunakan yang bermanfaat, produktif untuk dunia dan akhirat… Happy is when you not compere with each other Mirna !!!!!

Yup, rehat lalu semangat…
besok menuju long weekend Sincia..

Mari berkemas-kemas pulang sebentar kondangan lalu mampir ke kampung halaman…

Yes, Surabaya, i’m comming…

semangat mir… jangan pantang menyerah,,,

jangan seperti aku ya teman-teman..

Maaf kalau tulisan ini gak jelas namun ini dari hati yang paling dalam.

Wassalam.

Leave a Reply

%d bloggers like this: