Young Married

Pelajari Cara Alvin Yakinkan Orang Tua Untuk Nikah Muda

Assalamualaikum Warrahamatullahi Wabarrakatu

Hola halo keinatralala readers,

diambil dari wowkeren.com

Cie nikah muda, lagi happening banget ya jadi perbicangan .. Uups ga boleh cie cie ya soalnya nikah itu sesuatu yang serius loh ga boleh di cie cie in *tepokjidat

Yup anak ustadz kondang Arifin Ilmam belakang ini banyak menjadi bahan omongan lantaran keputusannya untuk menikah muda di usia belasan.. Waduh usia belasan… Apalagi dia mendapat jodoh seorang perpuan keterunan china dan mualaf.. Yup perempuan cantik bernama Larissa Chou mendapat hidayah untuk memeluk agama Islam lalu menerima pinangan Muhammad Alvin Faiz yang notabene mereka sama-sama masih muda, belia, mempesona.

Ngomong-ngomong masalah Alvin, ada pertanyaan yang langsung ada di pikiranku, lantaran aku pernah mendapat tentangan untuk menikah muda. Sedangkan Alvin bisa mendapat izin nikah dari orang tua diusia 17 tahun. Wow banget di jaman modern seperti ini. Kalau perempuan nikah di usia 17 tahun mungkin aku gak kaget karena bisa jadi pendampingnya lebih dewasa sehingga bisa mendewasa bersama imamnya.. beberapa temen cewek yang lulus sekolah terus nikah lalu lanjut kuliah, no problem.. Tapi ini laki-laki loh yang nanti bakal calon imam keluarga, ko bisa ya di izinin?

Well, aku sendiri pernah menulis tentang ” Nikah Muda : Apa Sih Yang Harus Dilakukan ?” Nah kalo berdasarkan apa yang aku tulis itu, Alvin hebat, dengan mantab dia memilikinya. Mengutip wawancara dia di beberapa media, aku mencoba untuk merangkumnya.

Niat : Salah satu niat Alvin yang diutarakan yaitu untuk menghindari zina. Di zaman sekarang, semua serba bebas sampe kadang kebablasan terutama dari segi pergaulan, salah pilih teman bisa masuk ke lingkaran yang bisa merusak masa depan. Eibiji (baca : ABG) yang suka dikatain cabe-cabe an atau terong-terongan itu mengindikasikan istilah yang enggak bener, konotasi negatif untuk pelaku sex di bawah umur. Belum lagi tontonan yang katanya “kekinian” bin gaul itu banyak mengundang syahwat. Makanya dengan niat menghindari zina sepatutnya sebagai anak muda lebih bisa mengontrol dan lebih fokus untuk mempersiapkan diri untuk menikah saja.

Balik lagi ke Alvin, dia mengatakan memiliki rencana untuk melanjutkan kuliah di Mekkah. Nah ini bisa menjadi alasan bagi dia untuk mendahulukan nikah sehingga bisa merantau bersama istri tercinta. Pengalaman pribadi saat dulu merantau sendiri, rasanya sungguh tidak enak, apalagi jauh dari saudara sehingga aku memiliki keinginan untuk mempunyai pendamping. Untuk apa? untuk berbagi sedih, senang, dan berjuang di tanah perantauan. Takut berawal dari curhat lalu berkhalwat berujung maksiat, untuk itu bahagianya jika bisa merantau dengan pasangan halal.

Ilmu : Alvin memiliki ilmu agama yang baik di usianya. Kenapa aku bisa ngomong seperti ini? Ya salah satu faktornya adalah dia lahir di keluarga ustadz dan mengenyam pendidikan agama yang baik karena seperti yang kutulis ilmu agama adalah dasar kehidupan termasuk untuk membina mahligai rumah tangga. Diambil dari https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.co.id/ berikut jenjang pendidikan yang sudah dijalani Alvin.

  • SD: SDIT Alhamidiyah (Depok)
  • SMP: Pesantren Darul Quran Mulia (Parung), Pesantren Wadi Mubarak (Puncak), Pesantren Darul Ikhlas (Bekasi), Pesantren Fajrussalam (Bogor)
  • SMA: Pesantren Azzikra Dan HS

Dan seperti kita tahu bahwa alasan Larissa pindah agama lantaran kalah debat dengan Alvin mengenai perbedaan agama masing-masing sebelum Larissa akhirnya memeluk Islam. Dia mampu memberika alasan yang logis dan dapat diterima Larissa dari ilmu pengetahuan yang ia miliki.

Keuangan. diambil dari liputan6.com, Alvin mengatakan “Saya mempunyai bisnis, saya juga sering mengisi acara (pengajian), saya juga dagang, dari situ saya punya penghasilan”. Yup dia sering mengisi tausiyah selain itu dia memiliki bisnis yaitu menjual makanan dan minuman khas Timur Tengah seperti madu, kurma, dan susu domba.

Ya salah satu kewajiban yang diemban suami adalah mampu menafkahi istri lahir dan bathin. Secara lahiriah tentu kita hidup perlu uang kan untuk memenuhi kebutuhan. Untuk mendapatkannya tak cukup dengan berdoa, tentu ada usaha nyata dengan bekerja, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan berdagan seperti Alvin.

Nah, dari ketiga poin itu restu orang tua bisa didapatkan. Ada proses untuk benar-benar membentuk kesiapan untuk menikah muda. Seperti kata penutup Alvin (lagi-lagi dari liputan6.com ya), “Nikah muda boleh, tapi harus disiapkan. Harus ada bekal ilmu dan materinya juga. Jangan asal nikah”

———————————————————————————————————————–

Sesi curhat izin nikah muda ala Mirna

Aku bercita-cita nikah muda dengan alasan ingin memiliki imam (laki-laki) dalam keluarga, secara aku besar dalam dekapan bunda seorang karena ayah lebih dahulu kembali ke pangkuan – Nya. Dan alhamdulillah Allah mengizinkan itu sehingga aku bisa menikah di usia 22 dengan suami yang usianya 23 pada Desember tahun 2015 lalu.

Sejujurnya aku sudah bertemu suami tahun 2012 dan sudah memiliki keinginan menikah tahun 2013 makanya aku posting menikah muda di tahun 2013. Tapi karena aku masih kuliah di kampus yang semi kedinasan yang tidak memberi izin menikah disaat kuliah jadi keinginan itu harus ditunda.

Agustus 2014 aku resmi lulus lalu mendapat pekerjaan disusul November 2014 aku di wisuda. Jeda waktu itu aku mulai memperkenalkan suami kepada waliku. Dan drama pun dimulai… Oooppss hahahha…

Adik ayah adalah waliku yang sudah kuanggap seperti ayahku sendiri. Karena apa ? meski bukan ayah kandung namun beliu begitu tegas terhadapku, benar-benar bertindak sebagai ayah sedari kecil. Oleh karena itu beliau tak serta merta mengizinkaku menikah di usia muda, katanya “Mirna kamu berhak bahagia, pergi ke tempat yang kamu mau, beli apa yang kamu inginkan, lanjut kuliah lagi mumpung masih muda“. Ya itu kalimat yang terlontar.

Ya karena aku yatim dan bunda tidak menikah sepeninggal ayah di usiaku yang masih 6 bulan (hingga sekarang), secara ekonomi aku memang bisa dikatakan sederhana dari kecil. Alhamdulillah Allah selalu punya cara hebat memberiku kesempatan untuk berprestasi dan mendapat beasiswa sampai kuliah. Sampai nulis saat ini, aku merasa ini mimpi *lap dulu..

Oleh karena itu Daddy tidak mengizinkanku, takut aku tidak bahagia dan suami tidak bisa membahagiakan karena menikah di usia yang sama-sama muda. Apalagi Beliau tahu suamiku pernah Drop Out dari tempat kuliah.

Telisik punya telisik ternyata beliau sudah mengintai… cielah.. mencari tahu karakter suamiku dari teman yang dikenalnya di kampus mengenai sebab musabab suami di DO..  Malah makin gak disetujui. Padahal aku sudah menjelaskan suami DO lantaran dia terlalu sibuk pelatihan untuk ikut Word Skill Mechanical Engineering Design mewakili Indonesia yang tidak bisa ditolerir kampus. Dan toh dia menang mendapat silver medals. Tapi Daddy masih keukeh. (Drama)

Well, sebagai anak muda, belia, perkasa, ada ego yang kadang terlalu menggebu dan membutakan segala sesuatunya dan itu bikin drama hahaha… Aku gak perlu menceritakan segala drama yang terjadi, yang jelas dari kejadian itu aku merasa ada yang harus dipikirkan dan dipersiapkan lebih serius tidak berdasarkan ego. Dan step by stepnya untuk merebut hati orang tua adalah

Bersikap Dewasa

Kenapa sih nikah muda ditentang orang tua? Karena mereka menganggap kita belum dewasa (secara usia). Untuk itu mulai lah bersikap dewasa, salah satu caranya adalah dengan mandiri tidak kekanakan dan manja. Mandi mungkin sendiri yeeee, tapi kalau baju masih di cuciin hayooo…  Mungkin sebagian dari kamu di usia 17-25 secara finansial belum sepenuhnya mandiri tapi cobalah untuk melakukannya, apa yang bisa kamu lakukan sendiri maka lakukanlah. Belajar memecahkan permasalahan sendiri sehingga kamu bisa lebih dewasa tidak mudah putus asa apalagi cengeng.

Buktikan dengan Tindakan

Biasanya orang tua akan meberikan test, Memang kamu bisa ini? Memang calonmu bisa itu ? bisa jadi ini dilontarkan baik dari orang tua sendiri maupun calon mertua. Cukup buktikan dengan tindakan, pelajari apa yang sebenarnya orangtua kita mau lalu #SaatnyaBeraksi tanpa basa – basi. Misal emang ilmu mu udah cukup, wong ngaji aja jarang mana bisa memimpin istri? Yauda berubah, lebih rajinlahi ngajinya… Ngaji bareng mungkin dengan orang tua atau calon mertua. Atau kamu mendapati sindiran sepertiku “Doro lek arep kawin ae gawe sarang disek” (artinya burung dara mau kawin aja bikin sarang dulu). kamu bisa baca di “Hai Muda Mudi Saatnya Berinvestasi di Bidang Property”

Beri Pengertian dengan Pendekatan

Selain memberikan tindakan, dekati dari hati ke hati lebih sering silaturahmi untuk mengetahui karakter calon mertua masing-masing, kebetulan kasusku hanya dari pihakku saja (orang tua perempuan) . Ya lebur ke egoisan kita untuk meluluhkan hati orang tua. Utarakan niat menikah mudah untuk ibadah dan kebaikan. Lakukan perlahan dan sedikit dengan “sogokan”, gak usah berpikir aneh-aneh misal bawain mertua makanan kesukaan itu akan memberi celah untuk melakukan pendekatan. Contoh sederhana loh ya.. yang penting sih komunikasi dan negosiasi.

Bersabar & Berdoa

Setelah segala usaha yang telah kamu lakukan, cukup bersabar dan berdoa. Mungkin orang tua hanya ingin meyakinkan bahwa kita siap untuk itu beri mereka waktu. Dan doa kepada Allah, sang pembolak balik hati manusia, yang sebenar-benar Eksekutor dan segala rencana kita sebagai manusia.

Wah sudah banyak yang aku share sepertinya hehehe.. Ya semoga bermanfaat ya teman-teman. Aku harap dengan keinginan menikah muda kamu lebih cepat memantaskan diri bukan galau sana sini. Jodoh memang rahasia entah di usia berapa akan diberikan, semua tergantung dengan niatan dan tindakan.

Wassalamualakium Warrahmatullahi Wabarrakatu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *