Halo semua… apa kabar ? Assalamualaikum ^_^
Marhaban Ya Ramadhan, sungguh ini bulan yang banyak dinantikan setiap muslim di dunia. Bulan yang penuh keberkahan lantaran setiap amalan ibadahnya dilipatgandakan, sekaligus bulan yang penuh tantangan karena harus menahan lapar dan haus serta hawa nafsu. Dan bagiku bulan ini memang tantangan banget, dalam kondisiku yang sedang hamil 3 bulan, aku berusaha untuk tetap semangat menjalankan ibadah puasa meski tak jarang lapar dan haus mendera.
Yup, ini puasa pertamaku sebagai ibu hamil.
Meski di hari pertama Ramadhan aku harus membatalkan puasa jam 3 sore tapi aku tetap semangat dan bahagia. Toh aku batal bukan karena aku lemas tapi keharusan cek darah prenatal di laboraturium, yang salah satu ketentuannya adalah aku memang harus puasa 10 jam tapi setelah diambil darah aku harus minum air gula untuk melanjutkan pengambilan darah step ke 2 dan ke 3. Jadi, ada untungnya aku sudah berpuasa sedari sahur sehingga pas dicek sudah memenuhi persyaratan. Bahkan kata dokter obgyn ku bisa kok ditunggu sampai maghrib cuma pihak laboraturium meminta setidaknya aku batal puasa jam 3 atau setengah 4 sore. Yauda aku manut demi kebaikan si buah hati.
Gimana rasanya puasa saat hamil pertama ?
Jujur, aku agak maju mundur bahkan lebih banyak mundurnya untuk melakukan puasa. Takut gak kuat lah, kasian bayi nya lah, Masih 3 bulan lah, ini lah itu lah… Tapi menjelang Ramadhan tiba-tiba punya keinginan kuat untuk ikut menjalankan puasa. Aku banyak berfikir dan membaca tulisan di internet yang membahas puasa bagi ibu hamil. Lagipula di keluargaku rata-rata tetap menjalankan puasa meski dalam kondisi hamil dan semuanya baik-baik saja. So aku putuskan untuk ikut puasa. Tapi sehari sebelumnya aku konsultasi dulu via Whats App dengan obgyn, Dr Yuditia Purwosunu tentang keinginanku ini. Alhamdulillah menjawab “puasa aja yaa… ” begitu katanya.
Hari pertama puasa saat hamil
Ramadhan hari ke 2 merupakan hari pertama aku puasa seutuhnya, untungnya jatuh di hari Minggu yang notabene hari Libur. Seperti sahur sebelumnya aku makan sebisa mungkin memenuhi jumlah nutrisi, ada nasi, lauk, sayur, buah dan susu. Aku juga minum vitamin dari Obgyn yang diberi sebelumnya yaitu minyak ikan dan kalsium. Porsi makanku memang tidak banyak karena dari awal hamil pun aku sudah susah makan makanya yang penting nutrisinya tetap terjaga. Oh ya ada tambahan asupan makanan yaitu Jus Susu Kurma, cara membuatnya rendam kurma 5-7 biji pada malam hari, siapkan susu UHT rasa plain, dan susu hamil 4 sendok. Campurkan semuanya lalu blender, paling enak diminum saat dingin biar enggak eneg.
Sehabis sahur aku jalan-jalan santai di dekat rumah, sebenernya sih males,, lagi-lagi takut capek tapi suami tetep ngajak olahraga santai walaupun itu puasa pertamaku. Jadilah aku jalan-jalan sebentar sembari goyang-goyangin tangan macem pemanasan gitu. Benar memang rasanya lebih segar di badan jadi pas pulang lalu mandi aku langsung tertidur lelap. Gak tangung-tanggung aku bangun setelah mendengar adzan dzuhur itupun masih ogah-ogahan jadilah nambah 15-30 untuk akhirnya benar-benar bangun.
Setelah itu aku bersiap-siap masak, mulai dari belanja sayur lalu memersiapkan (menyiangi) nya yang cukup menyita waktu yang tiba-tiba sudah jam 2 siang aja. Tapi saat itulah aku mulai lapar hehehe. Aku terus mencoba mengalihkannya. Pesan dari obgyn, kalau lapar itu wajar, kalau sampai lemes dan bikin kepala pusing keliyengan maka baiknya dibatalkan. Nah, kalau aku masih dalam katagori lapar saja, lemes sih iya tapi dikit. Maka aku melanjutkan aktifitasku.
Sehabis sholat ashar, aku pun mulai memasak satu persatu menu berbuka, dari es buah, sayur sop ceker ayam dan bakwan jagung. Nah ini godaan kembali datang. Aku memang susah makan sejak hamil, tapi paling gak tahan sama makananku sendiri, aku paling lahap kalau makan masakan sendiri. Godaan deh nyium aroma masakan pas mateng. Ya ampun berasa anak kecil kalau kayak gini. Tapi akhirnya saat adzan maghrib berkumandang, aku pun lega dan bersyukur bisa menjalaninya dengan baik. Ya meski itu perut laper sampe bunyi krucuk-krucuk tapi bisa dilalui hehehe.
Hari pertama puasa saat hamil sambil bekerja di kantor
Keesokannya aku mulai bekerja, tidak ada yang berbeda dengan sebelumnya. Justru sambil bekerja aku bisa sedikit mengenyahkan rasa laparku walaupun di hari itu aku merasa kembung. Tapi pulang kerja aku gak merasa capek. Malah tetep nyiapin makanan untuk berbuka puasa. Aku mulai mengenali pola tubuhku yang suka laper di jam-jam 2 siang sampe sore. Tapi ya itu selama gak lemes, pusing keliyengan, perut sakit yang kebangetan jadi tidak apa-apa. Dan karena kantorku kecil gak ada lift jadi aku juga harus mensiasati pergerakanku untuk naik dan turun tangga dengan hati-hati.
Nah saran dari aku buat temen-temen yang juga puasa pertama kali dalam kondisi hamil, yaitu :
- Kenali kondisi badan karena yang tahu bisa atau tidaknya adalah diri sendiri. Toh ada keringan berpuasa untuk ibu hamil dan menyusui. Bisa di khodo puasanya diluar Ramadhan ataupun dengan membayar fidyah yang penjelesannya banyak banget bisa di googling aja ^_^
- Konsultasikan ke dokter kandungan
- Makan tetap 3 kali sehari, sahur, berbuka dan sebelum tidur. Meski aku sebelum tidur cuma makan buah atau roti dengan susu tapi tetap terisi makanan.
- Perhatikan nutrisi makanan, jadi terutama yang ga bisa makan banyak sepertiku lebih konsen ke nutrisinya. Karbohidrat gak melulu nasi kok, bisa kentang, jagung dan lainnya yang jelas tetap ditambah seiring dengan kebutuhan badan dan bayi.
- Minum jus kurma, seperi yang sudah kubahas air rendaman kurma itu manjur banget untukk ibu hamil bahkan ibu menyusui jadi jus kurma yang dicampur susu memberi asupan gizi dan stamina selama puasa
- Minum air putih minimal 8 gelas atau 2 liter kalau bisa lebih. Ini penting buatku yang memang sudah punya riwayat ISK jadi bener-bener gak boleh kurang minum air putih agar tidak anyang-anyangan dan yang terpenting sih agar tidak dehidrasi. Porsinya bisa dibagi saat berbuka, malam hingga menjelang sahur.
- Minum multivitamin, ini sih optional tapi gara-gara aku dikasih obgynku vitamin 2 macam itu lumayan untuk kebutuhan nutrisi janin saat aku tidak makan untuk puasa.
Well, itu aja dariku. Duh senengnya bisa nulis lagi, pssssttt ini nulisnya dikantor pas jam istirahat loh, habis dari semalem pengen nulis tapi malesnya naudzubillah… hehehe.
Semangat berpuasa ^_^ semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah Azza Wa Jalla.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatu