Assalamualaikum.
Sebagai orang tua yang sama-sama bekerja di luar rumah ada kalanya kami merasa bersalah, atau kadang sedih karena melewatkan berbagai momen tumbuh kembang anak untuk pertama kalinya.
Ketika aku kembali bekerja pasca cuti melahirkan, aku paham betul bahwa akan ada momen bersama anak yang akan terlewat. Tidak berbeda jauh dengan suami yang juga ingin selalu dekat dengan si kecil. Apalagi aku memiliki ego tersendiri agar anakku bisa dekat dari ayahnya. Mengingat kondisiku dulu yang sering merasa berbeda meski peran bunda tetap luar biasa dalam membesarkanku sendirian. Jadi sebisa mungkin aku dan suami menciptakan momen berharga setiap kami berkumpul bersama si kecil, Nurani.
Pertumbuhan anak sangat lah cepat, mengingat periode golden age atau masa-masa emas berada di usia 0-5 tahun, dimana kemampuan otak anak 80 persen berkembang pada masa itu. Orang tua sangat dibutuhkan perannya dalam mengawasi tumbuh kembang anak. Perkembangan motorik anak menjadi salah satu yang butuh perhatian khusus bagi orangtua karena berhubungan dengan kemampuan anak mengendalikan gerak tubuhnya.
Mengenal Kemampuan Motorik Anak
Menurut Elizabeth B. Hurlock, seorang psikolog yang konsen pada perkembangan psikologi manusia menjelaskan bahwa perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerak dimana segala gerakan bahkan yang terkecil sekali pun dilakukan oleh anak merupakan hasil dari koordinasi saraf dan otot yang dikendalikan oleh otak. Berdasarkan tingkat kecermatan melakukan gerakan, keterampilan motorik dibagi menjadi 2 yaitu keterampilan motorik kasar (gross motor skill) dan keterampilan motorik halus (fine motor skill).
Keterampilan Motorik Kasar
Merupakan keterampilan gerak yang menggunakan otot-otot besar, tujuan kecermatan gerakan bukan merupakan suatu hal yang penting akan tetapi koordinasi yang halus dalam gerakan adalah hal yang paling penting. Motorik kasar meliputi gerakan fisik seperti merangkak, berjalan, melempar benda, lompat dan lainnya.
Keterampilan Motorik Halus
Merupakan keterampilan yang memerlukan kontrol dari otot kecil dari tubuh untuk mencapai tujuan. Secara umum keterampilan motorik halus meliputi koordinasi mata dan tangan atau jari keterampilan ini membutuhkan kecermatan yang tinggi. contoh motori halus adalah : menulis atau corat-coret, membentuk benda menggunakan plastisin, mengancingkan baju dan lainnya.
Perkembangan motorik ini berbeda setiap anak tergantung pada kematangan fisik anak yang erat kaitannya pada usia anak dimana secara fisik dia mengalami pertumbuhan. Berikut fase-fase yang bisa menjadi referensi untuk tumbuh kembang anak sesuai usianya.
Untuk Nurani yang masih 12 bulan atau setahun hal yang paling mencolok terlihat adalah kemampuan motorik kasarnya, dimana dia sudah mulai tengkurap ketika usia 2 bulan menuju 3 bulan, lalu merangkang namun mundur pada usia 4 bulan. Gara-gara merangkak mundur inilah dia sempat terjatuh saat tidur karena ketika tengkurap dia reflek merosot ke belakang. Aduh rasanya nyes banget kalau ingat. Untungnya pas usia 6 bulan dia sudah bisa merangkak maju dan duduk walaupun belum sempurna.
Karena masih 12 bulan ini makanya Nurani banyak sekali menyerap apa yang ada disekitarnya, kemampuan motorik halusnya sudah mulai terasah sedikit demi sedikit. Kalau dulu di beri pensil paling digigit atau diketok-ketok namun sekarang sudah bisa dipegang untuk dicoretkan ke buku. Sedikit banyak dia mulai meniru apa yang dilakukan orang di sekitarnya. Makanya aku dan suami serta keluarga di rumah sangat berhati-hati jika hendak melakukan sesuatu karena Nurani selalu mengamati.
Momen Berharga Untuk Stimulasi Motorik Anak
Bagi orangtua seperti kami yang mempunyai waktu singkat untuk berkumpul dengan anak karena sama-sama bekerja, kami harus memastikan dia diasuh oleh orang yang tepat, untungnya ada eyang putri dan uyut Nurani yang selalu menemani. Namun tetap saja peran orang tua sangat penting bagi setiap fase perkembangan anak, selain mengawasi, orangtua juga memberikan contoh baik kepada mereka dengan begitu pertumbuhannya dapat berjalan dengan baik.
Bermain merupakan aktivitas yang paling menyenangkan apalagi bagi anak yang masih usia balita, dengan bermain kita bisa membuat sebuah momen berharga sekaligus memberi stimulasi kemampuan motorik anak, kok bisa ? karena saat bermain ada interaksi, baik itu secara fisik maupun psikologi sehingga kita bisa mengajarkan sesuatu dengan lebih menyenangkan. Lagi pula bermain juga bisa mengembangkan imajinasi anak.
Ada banyak permainan yang bisa dilakukan baik itu di dalam rumah maupun di luar rumah. Karena usia Nurani masih 1 tahun maka dia sudah mengerti apa yang kita ucapkan, tak jarang dia meniru tingkah pola orang di sekitarnya, dan di usia ini dia masuk ke tahap eksplorasi dimana keingintahuannya sangat tinggi sehingga sering berpindah-pindah permainan, hal ini membuat kami yang mendampingi harus kreatif dan selalu berusaha memfasilitasi mainan yang bisa digunakan.
Mainan yang bisa digunakan untuk anak 1 tahun biasanya yang sederhana karena dia masih tahap mengenal seperti warna dan bentuk atau rupa, untuk itu aku memilih mainan yang beraneka warna dan mulai mengenalkannya pada hewan, buah, karena dia perempuan jadi aku pilih mainan masak-masakan. Lalu untuk mengasah motorik halus kami mengajaknya menyusun bola-bola donat seperti diatas, mungkin setelah ini bisa dimulai untuk memberikan plastisin atau playdough untuk lebih mengenalkan bentuk dan tekstur pada Nurani.
Saat bermain tak jarang dia akan mengeluarkan suara-suara yang dia ketahui, maklum kata-katanya masih terbatas sesuai usianya namun kita harus tetap mengarahkannya agar dia bisa mengerti. Lalu dia juga akan berekspresi seperti senang dengan tepuk tangan atau tertawa dan menangis atau berteriak kalau sedang marah saat bermain. Interaksi seperti ini mampu membangun emosional anak. Agar tidak bosan, aku juga memberikan Nurani cemilan saat bermain agar kebutuhan Nutrisi nya tetap terjaga. Meski bukan makanan berat yang menjadi konsen utama gizi tapi cemilan anak juga berpengaruh pada motoriknya untuk itu kita harus cermat memilih camilan. Untuk itu aku menyediakan Monde Boromon karena bentuknya bulat kecil cocok untuk membangun motorik halus anak dalam hal memengang makanannya sendiri.
Monde Boromon
Pasti kita sudah tidak asing dengan merek Monde, nah ternyata ada juga loh makanan ringan yang dikhususkan untuk anak-anak yaitu Monde Boromon yang terbuat dari saripati kentang yang diperkaya madu dan minyak ikan serta gluten free sehingga tidak mengganggu pencernaan anak. Wah Nurani senang sekali kalau lagi ngemil ini apalagi diberikan pas disel-sela bermain, tak jarang kami seolah-olah sedang berada di supermarket lalu belanja Boromon karena meski dikemas dalam box besar namun dikemas lagi dengan ukuran yang lebih kecil sehingga anak mudah memegangnya, bisa dimasukkan dalam aktivitas bermain. Seru !
Keistimewaan Monde Boromon sebagai cemilan anak selain rasanya yang enak dan tidak terlalu manis sehingga aman dari gigi berlubang yaitu :
Kemasannya Menarik
Kemasan box nya sangat menarik dengan warna terang dan gambar di berbagai sisi, selain itu terdapat penjelasan produk yang sangat detail. Kemasan box 120 gram berisi 6 pax yang dikemas terpisah menggunakan plastik bening yang lucu dengan gambar kelinci yang mampu menarik perhatian si Kecil.
Bergizi
Monde Boromon terbuat dari saripati kentang. telur dan madu. Selain itu ada juga minyak ikan yang mengandung DHA dan omega 3 sekitar 3 mg per sajian. Lebih lengkapnya bisa dibaca dari Nutrition fact dibawah ini
Mudah Digenggam
Monde Boromon memiliki bentuk yang bulat sehingga bisa untuk melatih kemampuan motorik halus si kecil dalam belajar meraih, menggenggam dan memegang benda atau makanan.
Teksturnya Lembut
Kukis ini memiliki tekstur yang lembut dan cepat meleleh saat terkena air liur sehingga membantu melatih motorik yang ada di lidagh dan mulut anak dalam mengenal rasa dan tekstur.
Memiliki Izin BPOM dan Halal MUI
Karena di berikan kepada si kecil tentu makanan tersebut harus lah aman untuk itu ketika tahu Monde Boromon sudah memiliki izin BPOM dan Halal aku jadi lebih tenang memberikannya.
Kurang lebih kalau Nurani sedang belajar sambil bermain dan ngemil Monde Boromon ya seperti ini, oh ya menurutku karena dikemas terpisah, ini juga melatih konsep berbagi dimakan loh, kan kalau bermain gak sendiri kadang dengan teman yang lain.
Well, semoga di masa-masa keemasan anak, kita sebagai orang tua bisa memberikan dan mengarahkannya dengan baik. Karena di masa ini dia akan banyak belajar hal yang mendasar namun penting bagi kelangsungan hidupnya di masa depan jangan sampai disia-siakan, sebanyak mungkin ciptakan momen istimewa dalam menjalani fase Golden Age bersama si kecil.
Wassalamualaikum.
Source :
http://www.parenting.co.id/balita/motorik+kasar+vs+motorik+halus