Hai Assalamualaikum.
Menghitung hari sebelum benar-benar berakhir. Sungguh tahun ini sangat berwarna. Banyak kejadian besar yang aku alami sebagai manusia biasa. Suka dan duka, kepuasan dan kekecewaan, ikhlas dan marah banyak mewarnai hari-hariku di tahun ini.
Menjadi Ibu Bekerja
Meski melahirkan di tahun 2017 tapi aku baru resmi menjadi ibu bekerja per Februari 2018. Kesibukan sudah dimulai sejak pagi, entah ritme terburu-buru ini sampai kapan akan bisa diselesaikan toh nyatanya sampai menulis ini pun aku masih kewalahan untuk menyiapkan diri menjadi ibu bekerja dimana sejak pagi kudu beresin anak seperti memandikan dan menyuapi selagi bisa. Untuk urusan ASIP pun masih menjadi tanggung jawabku. Kadang emosi dan tenaga terkuras walau bagi sebagian orang tidak terlihat, yang dilihat enak-enaknya saja dan yang dilihat sisi negatif ibu bekerja. Aku pikir stereotip ibu bekerja yang seringkali di jadikan meme itu tidak akan berlaku padaku eh nyatanya tidak, tetap saja ada yang mengusik.
Tapi dari situ aku belajar sabar, sabar yang seluas luasnya, walau kadang ya kelolosan, semuanya masih beradaptasi hingga kini. Aku dan suami. Meski suka gak ketemu karena komunikasi yang buruk tapi aku yang super belajar ngalah, ikhlas dan nerimo, untuk ini kalo kata Mba Annisast aku termasuk di tipe pernikahan ke 2, walau kata suamiku juga kurang, jiahahah entahlah…. Jadi ibu memang capek. Mau bekerja mau dirumah semua ada resiko capek tersendiri tapi ya kudu dilakukan dengan sebaik mungkin. Ada masa depan anak yang harus diperjuangkan. SEMANGAT BUIBU!!!!
Tinggal Serumah dengan Orang Tuaku
Jujur dulu saat aku masih awam dengan sebuah hubungan pernikahan baik itu hubungan internal dan eksternal yang menyangkut keluarga, aku pikir tinggal dengan orangtua sendiri akan lebih baik tapi ternyata enggak loh menurutku. Setelah dua tahun tinggal berdua aja sama suami, kerasa banget kalau tinggal bareng orang tua pasca menikah itu tetep gak enak. Karena apa, kadang hubungan suami istri kan gak akur-akur banget, ada slek slek dikit tapi mau ribut gak enak ada orang tua, apalagi orang tuaku yang unggah ungguh jawanya masih kentel nda enak. Belum lagi pas sudah jadi ibu, mau ngatur ini itu tapi nda bisa, jadi kadang ngerasa suka gak bebas jadinya, tapi ya piye ya kita memang sebaiknya bersama. Lagi-lagi kudu adaptasi. Bismillah semoga tahun depan lebih baik !
Memulai Usaha
Yup tahun 2018 ini kami sekeluarga mulai usaha yaitu Avocadelecious yang menjual buah alpukat mentega sebagai dagangan utama dan baru ketambahan mangga arum manis super yang biasa dibilang mangga alpukat, meski masih rugi, iya RUGI dan kadang menurunkan kepercayaan customer dan kepercayaan diri sendiri tapi kami terutama suami tetap ingin berdagang. Semua masih belajar semoga akan lebih baik kedepannya. Dan tentunya terima kasih kepada semua yang telah support dengan membeli.
Tapi darisini aku jadi tahu kalau Tiki sebagai forwarder besar nyatanya belum bisa diandalkan dan bahkan mengecewakan karena barang daganganku hilang entah kemana gak jelas, sampai email komplain pun belum ditanggapi per 28 Desember 2018 ini.
Hamil Anak Kedua Tapi Keguguran
Di pertengahan tahun ini aku sempat mengecap dag dig dugnya hamil anak kedua meski akhirnya harus berlinang air mata karena kehilangannya. Kamu bisa baca dipostinganku “Buah Hati”
Kondisi Keuangan yang Susah Dikendalikan
Tahun ini pemasukan dan pengeluaran sama-sama besar, kadang sampai gak habis fikir juga ada saja rezeki yang datang tapi disisi lain ada aja yang dikeluarkan bergitu banyak. Cash flow semacam ini belum tercatat sepenuhnya jadi super berantakan, terlebih saat mulai jualan sungguh acak-acakan sebenarnya. Tapi aku sudah membaginya sejak awal menerima gaji. Meski terseok-seok alhamdulillah terlalui, ini juga berkat keluarga yang saling support menjalankan roda keuangan rumah tangga.
Rejeki dari blog berupa kerjasama, menang lomba, dan lainnya alhamdulillah cukup di tahun 2018. Terima kasih banyak buat pemberi pekerjaan tambahanku BPN, KEB, FDN, Independent Agency dan beberapa brand langsung. Dan yang utama tentu perusahaan tempatku bekerja yang gak kerasa tahun depan itu sudah 5 tahun yang baik banget dalam hal kesejahteraan karyawan, kesehatan, bonus dan insentive yang kadang suka bikin terharu hehehe.
Tapi tetep kondisi keuangan menjadi sorotanku saat ini, meski terlalui dengan baik namun perhitungannya ingin kuperjelas mengingat pentingnya memiliki dana darurat dan kebebasan finansial yang harus dipersiapkan. huhuhu jadi resolusi di 2019 sepertinya. Doakan ya aku bisa mengatur keuangan dengan baik, Oke !!!
Well, lagi-lagi meski ini postingan pyur curhat kebangetan tapis emoga ada beberapa manfaat yang dipetik, apa itu ? entah hahaha yang jelas buat pengingat bagi diriku sendiri. Untuk lebih banyak bersyukur, ikhlas, dan pantang menyerah.
Wassalamualaikum.