Kapan sih waktu yang tepat membawa anak traveling ? Kalo aku sendiri sih sudah sering ajak si kecil bepergian, seperti pas mudik lebaran saat usianya 9 bulan dan yang paling jauh ya pas April lalu diajak umroh di usianya yg masih 15 bulan. Masya Allah Tabarokallah kalo diinget lagi gimana bisa survive saat umroh bersama si kecil terutama yang berhubungan dengan MPASI (Makanan Pendukung ASI). Mungkin akan lebih mudah kalau aku sudah menjadi Gen Bapur seperti saat ini.
Seperti diketahui kalau Umroh itu merupakan perjalanan ibadah yang jauh, berpindah-pindah dan lama. Aku sudah menyiapkan beberapa snack ringan dan bubur instan yang bisa dimakan si kecil. Untung pada saat itu aku masih full ASI jadi tidak terlalu sulit untuk memberinya susu. Tapi kan diusia 15 bulan, susu aja ga cukup. MPASI yang bernutrisi dibutuhkan si kecil untuk menunjang aktifitas yang sudah banyak.
Beruntung pada saat perjalanan 9 jam di pesawat Nurani mendapat 2 jar pure dari maskapai Saudia Airline. Saat itu juga aku kepikiran, kok ga bawa pure ya ? Kan praktis dan pasti suka soalnya gampang dimakan gak pake ngunyah lama. Nurani makan 1 jar pure pear dan 1 lagi aku simpan untuk dimakan nantinya.
Makanan si kecil saat traveling dan umroh tuh penting banget, karena aktifitas yang lebih banyak perlu asupan nutrisi yang lebih baik. Saat di Madinah aku masih bisa survive memberikan MPASI Nurani dengan snack dan makanan katering hotel. Namun saat di Mekkah aku lumayan struggling karena aktifitas beribadahnya lebih banyak. Waktu untuk mempersiapkan MPASi lebih sedikit, jadi agak ribet kalo mau menyeduk bubur instan dengan air zamzam hangat (ya air zamzam ada yang hangat loh). Langsung nyesel kenapa ga bawa pure aja, seperti yang dikasih maskapai itu. Lebih praktis bawa pure huhuhu.
Kenalan dengan Gen Bapur
Kebetulan minggu lalu aku ikut sebuah acara tentang Gen Bapur, sempet bingung sih, Bapur atau Baper ya ? hahaha. Ternyata Bapur merupakan singkatan dari Bawa Pure. Jadi, para moms millenials saat ini sudah punya solusi praktis ketika bepergian dengan si kecil dengan bawa pure alias Bapur. Bertempat di Parc 19 Kemang Jakarta Selatan, Milna selaku brand yang menggagas acara ini menghadirkan pembicara seorang dokter spesialis anak yaitu dr Attila Dewanti, SPA(K) dan Mom Millenial yaitu Tya Ariestya. Acara berlangsung seru dan penuh dengan sharing ilmu. Dokter Attila menyapa para moms dengan ramah dan berbagi ilmu tentang mempersiapkan MPASI untuk si kecil.
“Pemberian MPASI idealnya terdiri dari 3 porsi makanan utama dan 2 porsi makanan selingan atau snack. Pada menu makanan utama, bisa diutamakan daging dan sayuran sementara untuk menu makanan selingan, buah bisa menjadi salah satu pilihan. Pentingnya pemberian makanan selingan atau snack adalah untuk memastikan agar jumlah asupan dan nutrisi Si Kecil terpenuhi dengan baik. Menu snack juga harus dipastikan agar kaya rasa dan menarik supaya tidak membosankan. Salah satunya contohnya dengan memperkenalkan buah, karena buah memiliki nutrisi tinggi, ragam variasi tekstur, rasa dan terdiri dari bermacam-macam warna dan bentuk yang menarik untuk Si Kecil,” jelas dr. Attila Dewanti, Sp.A (K) selaku dokter spesialis anak.
Tya Ariestya, sebagai mom influencer sekaligus konsumen setia Milna mengatakan, kalau dia sudah hampir 4 tahun lamanya menjadi konsumen berbagai produk Milna. Tapi Milna Nature Delight memang menjadi salah satu favorit putra sulungnya, Kanaka yang sampai saat ini tidak bosan karena ada 3 varian rasa berbeda dan bentuk serta warna pada kemasannya yang praktis dan menarik. Rutinitas makan buah memang sudah dibiasakan sejak kecil dan dengan kesibukan Tya yang mengharuskan banyak bepergian dan membawa anak-anak, Milna Nature Delight sangat membantu menjaga pemenuhan asupan buah Kanaka. Saya rasa dengan sendirinya, sayapun sudah termasuk GEN BAPUR, karena saya selalu menyediakan Milna Nature Delight sebagai bagian bekal snack Kanaka saat travelling.
Cobain Milna Nature Delight, Cara Mudah Makan Buah Zaman Now
Penjualan Milna Nature Delight tahun 2019 ini telah meraih angka penjualan yang sangat baik yaitu 2 kali lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya. Respon positif dan meningkatnya minat konsumen, menjadikan produksi Milna Nature Delight lebih efisien dan memungkinkan Milna untuk melakukan penyesuaian harga dari Rp. 15.000,- menjadi Rp. 9.950,-. Penyesuaian merupakan wujud konkrit dukungan Milna dalam mendukung kebiasaan anak makan buah sejak dini.
Nah kenapa kok bisa menjadi snack favorit ya ? selain mudah dikonsumsi ada berberapa kelebihan yang dimiliki Milna Nature Deligth, yaitu:
Terbuat dari 100% buah asli
Tanpa pengawet
Tanpa gula tambahan
Dapat dikonsumsi langsung maupun dituang ke sendok atau mangkok
Untuk penyimpanannya pun cukup mudah, bisa ditaruh di tempat kering dan sejuk. Setelah dibuka bisa bertahan 48 jam di dalam lemari pendingin dan hanya 6 jam jika disimpan di suhu ruang. Dengan kemasan 80 gram menurutku bisa saja langsung habis dalam sekali makan karena biasanya anak makan 60-100 gram.
Lalu yang biasanya muncul untuk para moms adalah, untuk usia berapa Milna Nature Delight ? Ini bisa dikonsumsi untuk anak usia 1-3 tahun, keterangannya ada di kemasan bagian depan Milna. Tapi aku sih iseng ya, ngasih ke temen main Nurani yang usianya sudah 4 – 5 tahun eh mereka doyan juga, malahan ada yang dimakan sama roti. Bisa juga tuh sebagai selai alami untuk anak. Saat acara kemarin sudah dijelaskan kalau Milna Nature Delight ini bisa diolah kembali meski tidakmenjamin kemurnian nutrisi. Tapi kalau sekedar dijadikan selai kan gak ada salahnya. Malah lebih tenang selainya alami dari buah asli.
Pada acara peluncuran kampanye Gen Bapur, hadir Christofer Samuel Lesmana selaku Brand Manager Milna. “Dengan mendukung GEN BAPUR, Milna Nature Delight diharapkan bisa mendukung ibu-ibu millennials zaman now yang karakteristiknya adalah melek teknologi atau lebih praktis dalam mencari solusi, namun tetap mengutamakan nutrisi dan kualitas asupan Si Kecil. ” Yups itu betul banget. Sekarang kalo mau main barang ke taman doang bisa tuh bawa bekal pure Milna Nature Delight. Kemasannya yang aman juga menjadi pertimbangan terpenting bagiku saat akan dibawa bepergian. Gak takut tumpah maupun basi.
Well, Aku cuma bisa bilang kalau aku sudah jadi Gen Bapur gaes, lah piye dengan segala kepraktisan dan anti GTM (Gerakan Tutup Mulut) buat si Nurani tinggal sedot aja gitu. Aku tenang aja tentang Nutrisi yang terserap, nanti karbo tinggal nambahin pakai kentang goreng dan protein dari nuget homemade yang bisa dibawa bekal pas traveling. Yah kalau gini mah aku siap diajak main kemana gitu, hahaha. Semoga Ayahnya Nurani baca tulisan ini biar gercep booking tiket ke Malaysia atau Korea gitu buat liburan akhir tahun, Oooppppsss.
Semoga bermanfaat. Semangat MPASI.