Techno

Serba Serbi Jadi Content Creator Kantor

content creator sebuah perusahaan

Di jaman yang sudah serba digital, peran content creator menjadi sangat penting dalam sebuah perusahaan. Hampir setiap hari ada saja hal baru yang muncul di sosial media dan portal berita. Viral menjadi sebuah kata yang dituju. Nah terhitung sejak April 2020, aku secara tidak sengaja menjadi content creator di perusahaan tempaku bekerja. Jujur, meski aku sudah lama memonetasi blogku ini namun aku belum terlalu fokus di dunia content creator yang sebenarnya. Aku masih menganggap diriku yang penulis blog alias blogger. So, kali ini aku mau share pengalamanku sebagai content creator terutama untuk sebuah perusahaan.

Apa itu Content Creator ?

Secara harfiah, seorang content creator adalah pembuat konten yang disebarkan melalui perangkat digital seperti sosial media, youtube dan website. Bentuknya pun beragam seperti foto, tulisan artikel, video, ebook/ecatalog, dan lain-lain sesuai dengan media yang nantinya akan digunakan. Paham kan ya sampai sini. Pokoknya semua bentuk konten adalah hasil pekerjaan seorang content creator.

But konten yang dibuat tentunya bukan sembarang konten seperti kita yang suka membuat foto atau tulisan di status atau sosial media pribadi. Konten yang dihasilkan dari seorang content creator diharapkan menjadi “kendaraan” sebuah brand dalam melancarkan promosi produk yang dijual. Content creator merupakan bagian penting di dalam dunia digital marketing. Semakin baik konten yang dihasilkan maka semakin tercapai tujuan perusahaan dalam memasarkan produknya.

Bagaimana Cara Menjadi Content Creator Yang Baik ?

  • Memahami Tujuan Pembuatan Konten
    First of all, sebuah konten dibuat pasti memiliki tujuan tertentu. Apakah itu brand awarness atau leads to sales. Kalau tujuannya awarness, so konten yang dibuat lebih banyak tentang edukasi. Namun jika untuk leads to sales alias mencari prospek pembeli maka konten yang dibuat lebih mengarah pada sofselling hingga promosi hard seling dan sebagainya. Namun 1 hal yang menjadi kesamaan dalam pembuatan konten adalah menaikkan engagement sebuah brand dengan user/customer.
  • Memiliki Ide-ide Yang Kreatif
    Aku menyadari sebuah ide terasa mahal ketika akan membuat sebuah konten tapi blank mau bikin apa. Oleh karena itu memiliki ide kreatif sangatlah penting bagi seorang creator. Karena kalau sudah ada idenya ya tinggal bikin desain yang sesuai. Kalau idenya ga ada  maka proses desainnya pun akan lama. Penting bagi seorang content creator memiliki bank ide. Jika tiba-tiba memiliki ide konten baiknya langsung ditulis atau didokumentasi supaya kedepan jika lagi kosong bisa terpakai. Kreatifitas juga penting supaya konten yang dihasilkan tidak monoton atau terlalu condong pada hal viral yang kadang tidak sesuai pada image brand.
  • Menguasai Tools yang Dipakai
    Jika kamu seorang creator harus bisa menggunakan tools yang sesuai. Misal kamu bertugas membuat konten foto maka harus mengusasi software atau aplikasi editor photo. Jika kamu seorang creator blog atau web selain foto ilustrasi, bagian terpenting adalah kamu paham penggunaan Google Trend / Data pencarian berdasarkan keyword yang akan kamu pakai. Setiap konten memiliki tools masing-masing sesuai bentuknya dan harus dikuasai. Jika kamu the one and only creator di sebuah perusahaan ya mau gak mau harus bisa semua Tools yang digunakan.

  • Memiliki Kemampuan Komunikasi Yang Baik
    Kecakapan seorang content creator terlihat dari hasil konten yang sudah bisa “berbicara” dengan sendirinya. Kebetulan sore tadi aku habis diskusi dengan managerku terkait apa sih peran BA alias Bachelor of Art. Art yang dimaksud bukan hanyak karya seni yang harus terlihat wujudnya. Namun seorang BA bisa memaknai cerita dibalik sebuah peristiwa. Singkatnya mereka paham seni kehiudpan. Dengan begitu mereka bisa komunikasikan dalam bentuk apapun. So, content creator memiliki komunikasi yang baik supaya konten yang dibuat dapat dimengerti oleh follower atau visitor. Mulai dari desain, warna, bahasa konten maupun caption. Itulah makna komunikasi seorang content creator

  • Rajin Melakukan Evaluasi dan Benchmark
    Memang apapun yang kita lakukan sebaiknya ada proses evaluasi. Evalusi bisa meliputi jumlah like, share, save/download, comment, dan lain-lain. Taukah kamu jika “reach” adalah jumlah orang yang melihat konten. Sedangkan “impression” adalah jumlah paparan atau seberapa sering konten itu dilihat. Jika reach kecil maka yang salah adalah target konten kita. Namun jika impression kecil maka yang salah ya konten yang kita buat. So, dari itu melakukan evaluasi perlu. Sesekali melakukan Benchmark yang bisa di ATM (amati, tiru, modifikasi) dari bisnis serupa atau konten yangs sedang viral.

5 Tools Editor Untuk Membuat Konten

Untuk memproduksi sebuah konten maka diperlukan tools yang digunakan. Tentu selain kemampuan dalam menggunakan kamera untuk menangkap foto, vidio, atau audio. Maka menguasai editor menjadi sebuah keharusan. Beberapa editor konten yang sebaiknya dikuiasain oleh seorang content creator.

  1. Canva, aplikasi online yang digunakan untuk membuat berbagai macam konten mulai namun yang paling menonjol adalah grafik
  2. InShot, aplikasii berbasis mobile yang digunakan untuk mengedit vidio. Aplikasi ini cukup lengkap dan mudah digunakan.
  3. PicArt, aplakasi yang digunakan untuk mengedit foto. System layering membuatnya mirip adobe photoshop namun ini versi yang lebih mudah digunakan
  4. Adobe, apalikasi paling paling senior diantara yang lain. Adobe memiliki Photoshop dan Premier yang masing-masing berguna untuk mengedit dan membuat konten foto dan video dengan kualitas bail namun kelemahannya sulit digunakan ples berbayar lumayan mahal
  5. TikTok dan Instagram Reels, sebenarnya keduanya merupakan sosial media bukan editor. Namun keduanya memiliki kharakteristik dimana video yang dibuat jika di edit langsung pada aplikasinya akan memiliki pengunjung yang lebih banyak. Jada saran aku kalau mau membuat video TikTok dan Reels kalian tetep bisa shot pakai camera dan edit di inshot namun untuk editing final gunakan sosmed yang akan digunakan untuh share. Alogaritma kedunya mendahulukan video yang diolah pada aplikasi mereka.

Curhat Seorang Content Creator Abal-Abal

Bagaimana denganku selama ini saat berperan menjadi content creator bagi sebuah perusahaan? Honestly, awalnya aku semangat sekali. Pekerjaan ini seperti jawaban atas keinginanku untuk bisa bekerja sesuai passion yang aku senangi. Aku bertekad untuk dapat memberikan segala kemampuan terbaik dari pengalamanku selama ini.

Namun apa yang ku alami 0 besaaaaaaaaaaaaaar. Yup sedramatis itu gaes, hahaha

Blogger memang sebuah content creator karena aku menghasilkan konten blog berupa tulisan, foto, serta ilustrasi penunjang. Namun ketika aku mengerjakannya sebagai pekerjaan formal bukan freelance, tentu terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui. Dan hal itu tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Jika aku menjadi seorang blogger yang dihire oleh sebuah brand atau agency untuk mengulas produk mereka di blog ini maka targetnya sudah ditentukan, plan pembuatan lalu publish hingga pembuatan laporan pun sudah tersedia, tak jarang mereka juga memberikan beberapa rules dan informasi yang dengan mudah kita ikuti.

Singkatnya jika aku menerima job sebagai seorang blogger maka alurnya yang biasa aku lakukan adalah

  1. Aku akan menerima brief
  2. Membuat konten blog
  3. Mengirimkan draft konten & revisi konten (jika perlu) karena tak jarang brand / agency memberi kebebasan pada blogger
  4. Memberikan url konten yang sudah di publish
  5. Melaporkan hasil traffic (jika perlu). Mayoritas saat ini perlu namun aku masih menerima pekerjaan yang tidak mematok traffic

Kira-kira begitu tahapan pekerjaan dari seorang freelance blogger atau blogger profesional, uhuk hehehe.

But, pada saat menjadi content creator di kantor itu berbeda. Ada beberapa tahapan yang sebenarnya aku jarang lakukan sebagai blogger. bedanya dimana?

Tahapan Membuat Konten kantorku

  1. Membuat Plan, kelemahanku adalah time management. Kebiasanku yang apa-apa udah disiapin agency tempatku bernaung atau brand yang kerjasama dengaku, membuatku tinggal ngerjain aja. Tapi kali ini mau gak mau aku harus membuat planin sebulan mau bikin konten apa saja. Kapan dibuat dan di publish terutama. Padahal pekerjaan ini sebenernya gak bisa dibebankan kepada content creator seorang loh setelah kupelajari.
  2. Membuat konten itu sendiri mulai dari mengumpulkan materi, foto dan editing hingga jadi sebuah konten yang siap untuk di posting. Ini mirip juga sih dengan blog cuma lebih berasa capek karena regular dilakukan setiap hari/minggu. Dan terdapat syarat yang lebih ketat untuk membuat sebuah konten perusahaan dimana image brand dari team global branding harus selalu menjadi acuan utama. Misal kalau di perusahaanku adalah 50% warna yang digunakan adalah putih, keculi konten tersebut adalah foto. Jika pun foto tidak boleh foto yang over dramatic dan lain-lain. Modulnya tebel dan kudu dipelajari.
  3. Melakukan approval konten dengan atasan, kadang kan seorang atasan itu tidak memiliki banyak waktu jadi di awal-awal aku sangat mengalami kesusahan akan hal ini. “Tek tokan” sebuah konten aja cukup lama hingga diposting. Namun sekarang udah mulai reda dan mereka percaya-percaya aja sih. Masih ada beberap revisi namun tidak terlalu “drama”. Mungkin aku juga sudah terlatih dengan selera bapak-bapak. (yup bukan selera netijen doang tapi juga selera “bapak-bapak” kudu dipertimbangkan)
  4. I do everything after publish coy !!!,, aku yang udah bikin, aku yang share, aku yang balesin komen dan DM. Gak cuma di sosmed tapi juga di website, untungnya konten website itu aku ga bikin news atau konten update, cuma konten statis departemen aja. Wow amazing ! dan di akhir bulan mualai deh prepare data trafik. Warbiasak wkwkwk

Yakin Tetep Mau Jadi Content Creator?

Well, aku kek mau lari aja tuh dari semua ini. Sempat berfikir mau nyerah, biarin deh cuek aja, dan lain-lain. Ngeluh-ngeluh deh di closefriend perkara drama banget ya jadi content creator perusahaan beneran tuh. Mana tiap evaluasi kadang yang dilihat tuh angka-angka. Kenapa jumlah postingan dikit, like komennya dikit, followernya dikit. Pokoknya angkanya dikit semua. Stress banget sih engga, cuma ya gimana ya gak enak lah digituin, performance jadi jelek kan. Mungkin kantorku juga sebenernya pakai kemampuanku karena ga ada pilihan orang lain. Sedangkan mau hire orang baru mungkin juga belum berani karena belum terlalu paham betul tentang dunia digital marketing (menurutku).

And, per Januari 2022 ini akhirnya aku berkesempatan mengikuti Bootcamp Digital Marketing di Dibimbing untuk mendalami pekerjaanku ini. Walau setelah mengikuti sesi pertama, tenyata pekerjaanku itu namanya Digital Marketing Spesialist bukan content creator. Hal ini karena semuanya dikerjakan sendiri. Biasanya pekerjaan itu adanya di UMKM dimana permasalahannya belum terlalu kompleks dan growth perusahaannya masih kecil. Idealnya untuk sebuah perusahaan yang sudah memiliki income diatas 100 ribu USD, mereka harus memiliki tim digital marketing sendiri. Diantaranya yaitu Digital Marketing Specialist atau Marketing Perfomance Manager yang beranggotakan content creator, social media specialist, content writer, copy writer, SEO specialist, dan CRM specialist.

So, semoga aku bisa belajar dengan baik dan lulus menjadi digital marketing certified. And for the final, aku bisa mengimplementasikannya dengan baik. Aamiin. Semangat #BrainGlowing2022 hehehe.

(33) Comments

  1. Yess mbaa Mir, thank you banget udah jelasin dengan pemaparan yang enak dibacanya untuk seorang content creator sebuah brand atau perusahaan. Memang tantangannya tuh bikin panas dingin sih kalau kita ada di posisi create a content di brand. Apalagi kalau udah ikut trend, dan ga relate sama image brand, udah deh wkwk. Memang bank ide harus terus ada.

    1. Kadang yang berhasil di perusahaan ga survive di personal blog loh mir. Ini kamu kece dua2nya jalan. Semangat2. Dibimbing ini bayar berapaaa. Kok pengen kalau terjangkauu

  2. Maaak Mir kereen asli, kebayang rempongnya semuaa handle sendiri tapi kantor memilih dirimu karena dirimu cukup kompeten maak.

    So pround of you👍
    Terus berkarya makk

    1. iya nih, semuanya di handle sendiri, mulai dari konsep sampai eksekusinya. Keren banget Mak

  3. Wah lebih panjang yaa prosesnya luar biasa pasti. Tapi di proses tersebut enjoy kan ya 😁 pressurenya teteup kena ya berarti. Yakiin kamu bisaa, smoga terlewati dengan baik yaa. Mungkin awalan aja, jangan stresss ya. Mangaaaat
    Kan menarik banget, special hire inii. Cocook,nggak salah pilih orang dalemnya 😁

  4. Prosesnya ternyata enggak mudah ya, apalagi ini bukan sebagai freelancer tapi pekerjaan tetap …Tapi menantang dan dirimu bisa menaklukannya, salut! Semangat, semoga makin lancar jaya dimudahkan jadi content creatornya ya, Mak

  5. Aamiin… semoga bisa lulus menjadi digital marketing certified ya mbak.

    Ternyata berat ya, karena semua pekerjaan di rangkap, dikerjakan sendiri kalau jadi content creator diperusahaan. Mulai perencanaan, pembuatan, sampai evaluasi.

    Semangat mbak!

  6. Kalau jadi content creator untuk kantor apa masih ditarget, view dan ER kudu berapa, Kak? Kerjaan ini keren banget karena mengasah kreativitas.

  7. Menjadi konten kreator nggak hanya harus kreatif ya mbak, tapi juga harus punya skill lain yg mendukung
    Salah satunya ya bisa desain

  8. Ternyata memang ngak mudah ya mak menjadi Conten Creator karena selain wajib mengauasai sejumlah tools penting juga harus memiliki sense of art karena bagaimana pun dalam konten media sosial tetap ada unsur seninya agar impresinya tinggi serta memiliki nilai informasi yang tinggi. Tapi profesi inilah yang sangat dibutuhkan di era digital. Semoga tercapai ya mak impiannya…semangat!

  9. Kerjanya, mashaAllah ya..
    Kalo bahasa Jawanya mentelengi layar dengan seksama, mencari celah konten yang menarik dan sekiranya cocok dengan branding klien.

    Ini jelas membutuhkan content creator profesyenel seperti kak Mirna dengan komitmen dari hati yang tulus.
    **karena sudah “nyemplung” di dunia per-konten creator-an.

    Tetap sehat dan bahagia yaa, kak Mirna..
    Jadi berimbas pada konten yang dihasilkan juga.

  10. Aku lagi belajar nih Mba mau jadi content creator YT. Setahun ini moga diberikan kelancaran, yah poin nya usaha dulu kasih yang aku bisa sih

  11. Aku pake no 1 & 5 aja nih. Dulu pernah download Picsart tapi kok gak paham ya pakenya biarpun udah coba utak atik wkwkw… Bisanya yang gampang aja euy.

  12. Membuat perencanaan atau kalender konten emang butuh perjuangan. Apalagi kalau dituntut harus mengikuti trend ya, Maaak. Pusiiaaamg. Hihihi

    Semangaaat, yaa. Baru ikut Bootcamp pasti tambah ilmunyaa.

  13. Wah, baru paham juga yang disebut content creator dan Digital Marketing Specialist. Selama ini cuma tau kalau semua bisa disebut content creator aja

  14. Jadi konten kreator itu ga mudah, butuh banyak perjuangan, banyak belajar, pikiran dan mental yg kuat. Apalagi kalau itu pekerjaan utama. Tetap semangat ya mba

  15. Baca ini jadi tahu lebih jelas aku tentang content kreator dan Digital marketing. Pekerjaan yang sedep-sedep gimana gitu ya, Harus strong pokoknya, plus kreativitas mesti jalan terus ya

  16. Digital Marketing Spesialist ternyata banyak juga ya tim di bawahnya. Untuk menjadi digital marketing certified perlu kuliah S2 lagi atau ambil semacam kursus gitu ya mba?

  17. Selamat mba buat pekerjaan barunya, semangat , biar jd ekspert di bidang konten kreator. Kalau udah profesional harus bisa pake adobe juga ya

  18. […] sedang fokus dengan produk skincare untuk mencerahkan sekaligus glowing. Karena pekerjaanku sebagai content creator bikin aku sering di luar ruangan dan begadang yang ampuh bikin kulit kusam, […]

  19. Wow, keren Mbak..Semoga bisa belajar dengan baik dan lulus menjadi digital marketing certified ya..Pasti tanbah ilmunya sehingga bisa dipraktekkan untuk profesi sebagai blogger dan keperluan di kantor. Semangat!!

  20. niaharyanto says:

    Jadi content creator kantoran itu pastinya sangat melelahkan, ya. Ada banyak tools, banyak tahapan dalam kerjana hingga publish dan meraih target sesuai harapan. Aku kayaknya gak berbakat jadi content creator ini. Soalnya pemalas banget. Huhu payah. Bikin content buat media sosial dan blog sendiri aja masih asal-asalan. Angkat topi deh buat para content creator ini.

  21. Tetap semangat terus ya mbak.Ternyata nggak mudah ya jadi content creator semoga bisa lulus menjadi digital marketing certified ya dan semoga selalu diberi kemudahan dan kelancaran ya mbak

  22. Semangat ya mbak, keren ini kalau sudah memiliki ilmu content creator, semoga lancar belajarnya yaa dan ditunggu sharingnya lagi.

  23. hiks2 ternyata ribet yaa jadi content creator eh digital marketing spesialist nggak nyangka kerjaannya seribet itu, yang paling nyesek jika pengunjung content dan like terlalu sedikit rasany7a mau pingsan

  24. Bener bnget harus banyak ide kreatif… Tau yg lagi hits diluaran mesti banyak banget Cari informasi… Bakat Aja gàk cukup y jadi content Creator harus blajar setiap hati

  25. Iya ya sebenarnya jadi konten kreator yang kata orang ah itu mah gampang padahal dalamannya bikin kita bisa gak tidur saat mengerjakannya…
    As a blogger sekalipun, kalau mematok diri sebagai blogger profesional pasti ada pertangungjawabannya. Merasa malu kalau ngerjain asal-asalan dan itu pastinya mempertaruhkan kredibilitas sendiri

  26. Berasa lain kalau handle punya pribadi sama kantor ya, Mbak. Bikin plan buat sendiri kadang ogah2an, tapi buat kantor kalau udah dipasrahi semangat berjuang ya, Maak. 😀

  27. Semua pekerjaan punya plus minus yakss…
    Orang wang sinawang menurut kita waah enak tapi yang menjalani jumpalitan ngos ngosan.

  28. Proses jadi content creator ini lumayan panjang ya, harus detail kalo pingin beber beber bagus hasilnya. Makasih sharingnya mbk

  29. Aku suka penekanan di akhir tentang perbedaan mendasar digital marketing specialist dan content creator. Soalnya sampai saat inipun masih banyak perusahaan yang blom nyadar soal itu. Jadi semua diserahin ke satu orang. Kayak dianggap enteng aja gitu.

  30. Kalau konten kreator untuk blog sendiri masih bisa menawar kapan mau mengerjakan tugas tapi kalau sudah jadi karyawan nggak bisa pakai acara mood ya berpacu dengan waktu untuk memenuhi keinginan atasan di kantor, belum lagi deadline ketat dan pekerjaan yang menumpuk, semangat!

  31. Berat juga ya kerjaannya kalau dipikul sendiri gitu. Emang harusnya ada timnya deh, terutama pas pembuatan contentnya. Soalnya kan Mba Mirna masih harus bikin plan dan memonitor grafik reach dan impresiionnya juga. Kalau sendirian ya lama2 oleng. Tetap semangat ya mba, semoga nanti lama kelamaan ditambah anggota timnya oleh atasan.

Leave a Reply

%d bloggers like this: