Dengarkan Alam Bernyanyi Demi Keberlangsungan Hidup Nanti

Sebagai orang tua, aku ada kalanya berfikir tentang masa depan anak-anak, terutama tentang kondisi lingkungan dan sumber daya alam yang masih bisa kita nikmati saat ini, apakah bisa bertahan hingga nanti?. Kemajuan zaman memang tidak bisa dihindari. Banyak aspek kehidupan yang terus berubah dan memiliki dampak terhadap lingkungan. Baru-baru ini LALEILMANINO bersama Chicco Jerikho, Hivi!, dan  Sheila Dara mengeluarkan karya bertajuk “Dengarkan Alam Bernyanyi” yang tak ubahnya sebuah ungkapan agar kita bisa “kembali”, lebih peduli dan mencintai alam yang memiliki berbagai manfaat.

Penggalan lirik Dengarkan Alam Bernyanyi

“Bila kau ada waktu
Lihat aku di sini
Indah lukisan Tuhan
Merintih ingin kau kembali
Beri cintamu lagi

Bila kaujaga aku
Kujaga kau kembali
Berhentilah mengeluh
Ingat, kau yang pegang kendali
Kau yang mampu obati
Sudikah kau kembali?

Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
Dengar alam bernyanyi”

Bagiku lirik lagu di atas begitu menyentuh. Meski dibalut dengan irama yang riang namun bagian intro yang dinyanyikan Sheila Dara seperti sebuah tamparan dimana alam sebagai nikmat terindah dari Tuhan yang jutsru sering diabaikan. Oleh karena itu di bagian reffrain kita diingatkan kembali untuk menyimpan dulu gawai yang sering melalaikan kita untuk bisa menikmati alam yang begitu indah seperti langit yang biru hingga menjingga. Sungguh mengingatkan aku juga pada penggalan surat Ar Rahman “Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban” yang artinya “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan”. 

 

Hutan Untuk Masa Depan

Menjaga alam erat kaitannya dengan melestarikan hutan. Seperti yang sudah aku singgung sebelumnya bahwa hutan memiliki sumber keanekaragaman hayati yang cukup lengkap seperti pohon, air sungai, hewan dan atau mineral lainnya. Beruntung kita tinggal di Indonesia yang memiliki kurang lebih 120 juta hektare hutan sehingga termasuk dalam 10 negara dengan hutan terluas #IndonesiaBikinBangga. Secara lebih rinci, 29,58 juta hektare hutan di Indonesia merupakan kawasan hutan lindung yang wajib dijaga karena memiliki fungsi pokok seperti menjaga tata air, mencegah banjir, memelihara kesuburan tanah dan lainnya #HutanKitaSultan.

Secara garis besar terdapat 2 jenis hasil hutan yaitu 

1. Hasil Hutan Kayu
   Kayu sebagai komoditas utama sebuah hutan dimana di dalamnya memang memiliki banyak pohon yang menghasilkan kayu. Jenis kayu yang ada di hutan di Indonesia cukup lengkap dengan kualitas yang baik seperti kayu jati, mahoni, meranti, ulin, ramin dan lainnya. 
2. Hasil Hutan Bukan Kayu 
   Semua hasil hutan baik hayati maupun hewani yang bukan kayu. Apa saja itu? seperti madu, sagu, getah, bambu, daun eucalyptus (minya kayu putih), sutra alami (benang dari ulat sutra).

Ancaman Hutan Saat Ini

Dengan segala manfaat serta komoditas yang dihasilkan hutan, tentu terdapat berbagai ancaman yang bisa berdampak pada rusaknya hutan sehingga tidak lagi bisa dinikmati oleh anak keturunan nanti. Apa saja itu?

• Kebakaran Hutan : kebakaran lahan hutan beberapa tahun terakhir membuat Indonesia sempat dikecam oleh negara tetangga yang menyebabkan kabut asap. Kebakaran hutan secara alami akibat gesekan musim panas atau kesengajaan oknum tidak bertanggung jawab yang bertujuan untuk pembukaan lahan.
• Pembalakan Liar : penebangan dan pencurian kayu hutan secara liar tanpa perhitungan dan konservasi ulang bisa jadi merusak, menggerus, dan mengurangi jumlah lahan tutupan hutan. Tentu ini menjadi ancaman yang serius karena sudah termasuk pada tindak pidana. Karena pemerintah sebenarnya telah mengatur pengelolaan hasil hutan terutama kayu.
• Rusaknya Ekosistem : akibat dari 2 kegiatan diatas berpotensi pada rusaknya ekosistem yang ada di dalamnya. Air yang tidak lagi bisa ditampung dengan baik atau tidak lagi jernih seperti sedia kala, hewan yang mulai punah karena pohon sebai tempatnya belindung sudah tidak ada atau malah mereka ikut terbakar saat terjadi kebakaran hutan, sungguh miris!

Merawat Lingkungan Sebagai Bentuk Dengarkan Alam Bernyanyi

Seperti yang sudah disinggung di Lagu “Dengarkan Alam Bernyanyi” bahwa kita harus kembali merawat apa yang telah Tuhan beri, alam seisinya harus bisa kita jaga sebaik mungkin. Banyak cara yang bisa dilakukan mulai dari rumah misalnya, hidup secara minimalis tanpa menimbulkan banyak sampah selain irit juga bisa menjaga lingkungan, menanam di pekarangan, memilah sampah dan mengajarkannya juga kepada anak supaya kebiasaan baik ini terus terjaga untuk masa depan mereka juga. Apalagi saat ini pun sudah banyak komunitas yang mengadakan kegiatan untuk perbaikan lingkungan yang bisa kita ikutin, salah satu yang pernah aku lakukan adalah penghijauan kembali hutan bakau di pesisir pantai utara Jakarta.

Well, yuk tonton video #DengarkanAlamBernyanyi dan mari memaknainya dengan melakukan perbaikan lingkungan, untuk keberlangsungan hidup yang akan datang. Kalau bisa ajak tonton juga si kecil supaya bisa melakukannya bersama-sama. Oh ya, royalti dari lagu ini akan digunakan untuk konservasi dan restorasi hutan yang ada di Indonesia. Yuk tonton sambil donasi!

 

 

Source :
https://www.forestdigest.com/detail/1905/luas-hutan-indonesia
https://lindungihutan.com/blog/hasil-hutan-pengertian-jenis-dan-contoh/