Saat semua heboh gerhana matahari, aku lagi heboh jadi petani.
Yup tanggal 9 kemaren aku dan suami nyoba menanam buah Jambu Air Madu Deli. Kami menanam di daerah Karang Salam, Baturraden – Banyumas, kira-kira 17 km dari kota Purwokerto yang merupakan kampung halaman ayah mertua. Jadi kami kesana 5 hari berniat untuk silahturami, belajar berkebun dan jalan-jalan tentunya. Cerita lengkapnya nanti ada di posting berikutnya. Kali ini mau bahas tentang menanam jambu air madu deli.
Apa itu Jambu Madu Deli ?
Jenis jambu air yang konon katanya berasal dari China. Masuk ke Indonesia melalui Sumatera yang dibawa oleh seorang perempuan tua. Di sana ada perkebunan yang dijaga ketat oleh pegawainya lantaran buah jambu nya memang special yaitu rasanya manis dan ukurannya lumayan besar.
Kenapa Memilih Varietas ini?
Karena warna hijau, rasanya manis, ukurannya juga lumayan besar. Dan buah ini tidak mengenal musim panen alias dia bisa berbuah kapan saja, tapi sebaiknya ada masa dimana jambu dibiarkan tidak berbuah untuk menjaga kualitasnya.
Bagaiaman Cara Menanamnya ?
- Pilih bibit yang jelas
Jangan asal beli bibit, pastikan itu benar bibit Jambu Madu Deli. Bisa dicari diberbagai toko online bibit yang terpercaya, soalnya saya sendiri belinya online juga. Kalo bisa minta yang okulasi sehingga pertumbuhannya lebih cepat dibanding dari biji.
- Siapkan peralatan dan media tanam
Peralatan yang digunakan yaitu sekop dan planter bag. Planter bag adalah bag yang terbuat dari bahan terpal dengan lubang kecil dibawahnya. Ya semacam polibag tapi lebih kuat dan besar. Alasan menggunakan planter bag daripada langsung ke tanah adalah hasil panen jambu akan lebih manis jika ditanam di planter bag
Media tanam yang digunakan yaitu tanah, pupuk kandang dan sekam. Pilih tanah yang subur alias mengandung unsur hara, kalo kami langsung menggunakan tanah dari kebun. Pupuk kandang sendiri kami ganti dengan kotoran kambing karena banyak tersedia gratis di sekitar, dan sekam padi, ini agak susah didapat kalo tinggal di kota, kami pun dapat di desa lain setelah hunting seharian. perbandingannya 2:1:1 .. tanahnya 50%, pupuk 25%, sekam 25%
- Penyiraman dan Pemupukan
Penyiraman bisa dilakukan 2 kali sehari karena tanaman ini termasuk yang rakus air. tapi karena kami menanam di di daerah dingin, desa karang salam termasuk desa di kaki Gunung Slamet sehingga untuk penyiraman bisa dikondisikan tergantung cuaca. Dan pemupukan 2 kali seminggu. pupuk yang digunakan bisa pupuk NPK. Untuk hama seperti lalat buah bisa diakali dengan membungkus buah, jika hama menyerang tanaman bisa diberi fungisida skore.
Tada kemarin bisa nanem beberapa planter bag.. semoga berbuah semua yah,,, Aamiin..
Contohnya kalau berbuah seperti ini
Semoga tulisannya bermanfaat
Ayo berkebun !!!
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatu