Assalamulaikum Warrahmatullahi Wabarrakatu
Bulan Februari lalu aku main ke Banyumas, ceritanya sudah pernah aku posting di blog ini. Nah salah satu tempat wisata yang begitu antusias aku kunjungi adalah Curug Telu. Letaknya di desa Karangsalam Kecamatan Baturraden. Sebenarnya dari tahun lalu pas ke Banyumas selama seminggu aku pun sudah ingin sekali mampir kesitu, tapi baru sekarang kesampaian , bareng teman-teman, ramai dan seru !
Pagi-pagi aku, suami dan teman-teman sudah buru-buru bangun untuk sholat shubuh dan sarapan. Aku sendiri cuma ngangetin sisa makan malam semalem jadi sesi sarapan pun cepet. Tapi sedikit drama dimulai ketika motor susah dinyalakan, ternyata bensin habis. Jadilah dorong motor sampai ke penjual bensin curah yang untungnya gak seberapa jauh. Setelah isi bensin, ternyata kunci motor teman, Mas Priangga ketinggalan di dalam jok saat isi bensin, jadilah kami balik ke rumah lagi dorong-dorong motor. Untung bawa kunci duplikat, soalnya itu motor memang stay di Banyumas, tapi kuncinya suka dibawa balik ke Jakarta. Duh…
Setelah itu perjalanan dimulai… Yay…
Jarak dari rumah ke Curug Telu ini kebetulan deket banget, malah bisa jalan kaki sebenarnya karena sehari sebelumnya pun kami sudah ke daerah Curug Telu jalankaki buat lihat kebon suami. Tapi karena niatnya mau traveling ke beberapa tempat jadilah pakai motor. Biaya masuk Cuma 2000 rupiah per orang dan parkirnya pun 2000 rupiah tanpa batas waktu. Murah sekali bukan?
Memasuki kawasan, terdapat Batu bertuliskan Curug Telu sebagai penanda nama tempat yang menyambut pengunjung. Lalu kita harus jalan menanjak menaiki anak tangga, lalu turun dan sampai ke tujuan yaitu Curug Telu. Dinamakan Curug Telu yang artinya tiga, karena memang ada 3 air terjung yang saling berdekatan, yang menurutku sendiri seperti segitiga karena saling berhadapan . Ada 1 Air terjun yang paling besar dan deras. Yang akhirnya menjadi tempat kami berlabuh untuk menikmatinya.
Aku tak menyianyiakan kesempatan untuk bermain air, apalagi airnya dingin dan segar. Terdapat sebuah ban besar yang bisa digunakan sebagai pelampung yang dikaitkan dengan bangunan mirip tower. Saat main-main air suami balik lagi ke pintu masuk untuk menjemput temannya yang akan gabung juga. Jadi kami ber 6, aku, suami, mas priangga, mas deva, mas berry, dan paklik. Jadi rame lah.. seiring makin banyak juga pengunjung lainnya yang berdatangan. Lalu paklik ngajak kami untuk pindah lokasi ke Curug Pelangi.