Opinion

Pendidikan Kids Zaman Now

Assalamualaikukum semua, apa kabar ?

Ini tulisan sepertinya jadi agak menggebu-gebu ya, mengingat fenomena belakangan yang berhasil mengusik pikiranku. Pikiran ibu muda yang melahirkan generasi millenials yang sedang harap-harap cemas masa depannya gimana. TulisaniIni juga kepancing sama Insta Story Mba Windi Teguh yang ngasih saran akun sosmed anak yang berfedah untuk difollow dan status facebook Diva Pawon Mba Olenka Pridyasari, hehehe.

Mungkin netizen lagi heboh masalah Bowo Tik Tok yang katanya mendadak jadi seleb dan ngebandrol fansnya untuk meet and greet seharga 80.000 rupiah. Menurutku itu cerdas buat Bowo, tapi tidak untuk yang datang ya adik-adik, hehehe.  Kapan lagi gitu memanfaatkan kepopuleran dia sebagai Tik Tokers untuk cari duit. Hitung-hitung kan sebagai pengganti lelah, bayaran atas ide konten, dan bayarin paket data yang dia pake. Meskipun kontennya yaaa begitu ya. Alay zaman now menurutku, karena dulu kita pun juga pernah alay dizamannya, disaat sosmed baru bermunculan. Nah kalau zaman now kan zamannya aplikasi sosial media yang menampilkan video, ya jadi begitu deh jadinya.

Sebenernya diawal kemunculan Tik Tok, aku juga penasaran itu apa soalnya anak kecil-kecil tetangga suka ngomongin. Katanya Tik Tok isinya video dance, dan benar ternyata Tik Tok merupakan aplikasi layaknya sosial media yang menyediakan berbagai efek dan musik untuk membuat video pendek dengan mudah. Tapi aku mulai geram pas banyak bermunculan lagu-lagu remix yang salah satu liriknya “Aisyah Jatuh Cinta Pada Jamila”, Duh, nama depan anakku kenapa jadi lagu seperti itu. Padahal aku kasih nama Aisyah karena nama itu adalah nama istri Nabi dengan harapan baik. Kok malah sekarang jadi begini.

Jadi intinya apa mir  ? intinya fenomena Bowo dan penggunaan Tik Tok yang udah gak masuk akal itu rasanya perlu ditekan deh, banyakin video creator yang bener-bener amazing dan berfaedah sehingga video creator yang ajaib itu bisa hilang dengan sendirinya. Joke receh emang perlu tapi ya gak gitu juga ya adik-adik. Lagi pula 80 ribu untuk  sekedar bertemu Bowo itu lebih bermanfaat untuk dibelikan buku bacaan atau nonton film anak di bioskop yang saat ini lagi bagus-bagusnya.

Terlepas dari Bowo Tik Toker, ada juga anak muda yang sedang menjadi sorotan terutama di Malaysia karena dia merupakan menteri termuda dengan usia 25 tahun yaitu Syed Saddiq Syed Abdul Rahman. Wah luar biasa ya, diusia yang sama saat ini, bisa dilihat ku hanya seorang karyawan swasta dan blogger yang biasa saja. Tapi dia sudah berhasil berprestasi sedemikian rupa, menjadi sorotan dunia dan sudah “terpanggil” untuk memberi arti untuk negeri. Sebelumnya sudah ada Shamma yang menjadi menteri termuda di dunia saat usia 23 (kelahiran 1994 euy) .

Diambil dari Tempo.co

Syed merupakan lulusan hukum dari International Islamic University dan baru saja menolak tawaran pendidikan beasiswa S2 jurusan Kebijakan Publik. (Dari Oxford sebanyak 2 kali)

Syed terkenal dengan kecakapannya berdebat. Dia pernah memenangi beberapa penghargaan seperti kompetisi debat Asian British Parlementary (ABP) sebanyak tiga kali, mengutip The Star. Kiprahnya di dunia politik Malaysia juga makin meningkat setelah ia menang melawan kandidat petahana dari Barisan Nasional, Datuk Seri Razali Ibrahim dalam pemilihan konstituen yang ke-14 di negeri itu.

Ngeri ya dengan kemampuannya itu, ditengah ramainya orang ingin dilihat namun dengan cara-cara mencari sensasi, namun kabar Syed mungkin bisa menjadi cerminan bahwa bisa kok anak muda zaman now berprestasi tanpa sensasi. Dia bisa speak up dan juga ada buktinya. Dan sebenarnya masih banyak lagi anak muda berbakat yang bisa di follow sosial media dan aktifitasnya.

Ini maksudnya Mirna nulis ngawur ngidul tentang Bowo Tik Toker dan Syed Saddiq Syed Abdul Rahman bahkan sebut-sebut Shamma ?

Well, emang gak bisa gak apple to apple, tapi ditengah ramainya sosial media yang masuk ke dunia remaja bahkan anak-anak, fenomena ini bisa menjadi cerminan bahwa sebagai orang tua tentu aku butuh perlindungan yang terbaik untuk anakku, jangan sampai anakku menjadi Kids Zaman Now yang berulah di sosial media, aku harus bisa menjaganya untuk tetap dalam track yang benar. Mengawasi serta mengarahkan dia dalam bermedia sosial bisa jadi membantunya untuk lebih kreatif, sehingga menjadi youtuber atau influencer cilik yang lebih bermanfaat tentunya .

Selain itu, memperkuat sisi terpenting yaitu pendidikan serta akhlak menjadi konsenku. Karena pendidikan yang baik bisa memberi inspirasi atau ide yang baik untuknya. Dan memang pendidikan yang baik itu gak murah jadi dari sekarang harus menabung untuk pendidikannya. Karena memilih sekolah yang tepat itu juga berdampak pada pemilihan pergaulan atau pertemanan yang seperti apa untuk anak. Ini semua menjadi rangkaian yang satu kesatuan. Pendidikan / sekolah dan pergaulannya, sangat berpengaruh.

Cukup sekian opini ala kadarnya yang intinya agak mengambang, hehehe. Yang jelas semoga anak-anak di masa depan bisa menjadi anak yang baik dan terjaga dari pergaulan yang buruk. Serta tidak menolak kalau ada tawaran beasiswa luar negeri nantinya, hahaha. Aamiin.

Kalau ada saran tabungan pendidikan anak yang tepat dimana. Bisa komen ya, makasi.

Wassalamualaikum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *