Weekly Diary adalah kategori baru di blog ini, semacam cerita pribadi yang ingin aku share alias curhat hehehe, sebenernya aku sudah ada kategori Curhat tapi setelah ku fikir ada baiknya aku bikin mingguan aja ceritaku itu biar nulisnya bisa diarahin ke hal-hal yang bermanfaat bagi pembaca gak cuma curhatan aja.
Yah minggu lalu aku mudik dalam rangka nengok eyang uti yang lagi sakit. Bisa dibilang ini mudik nya agak lama padahal ga ada libur panjang, 5 hari aku menghabiskan waktu bersama keluarga. Kuputuskan ambil cuti setelah tahu eyang uti ternyata keracunan dan tiba-tiba ada pikiran sekalian aja bikin surat pindah biar punya Kartu Keluarga baru .
Menjelang keberangkatan ke Surabaya, njilalah baca group Kumpulan Emak Blogger Surabaya ada gathering dan jelajah kota, yasudahlah ikutan daftar toh mumpung bisa silaturahmi dan gak seharian biar niatan utama untuk nengok eyang uti tetap jadi yang utama. Ya sekali dayung dua tiga pulau terlapaui.
Kami naik kereta dari Statsiun Pasar Senen turun Statsiun Pasar Turi dilanjutkan naik taksi sampai di rumah Kota Baru Driyorejo. Sekitar pukul 4 aku sampai dirumah, suami sengaja ketok-ketok pagar tanpa bersuara, dibawah pagar dikasih madu 1 botol. Kami sengaja tidak memberi tahu biar suprise, cuma bilang bakal ada kurir yang mau nganter paketan madu di hari Sabtu. Pas banget eyang uti yang keluar, ngambil madunya lalu tengak tengok kanan kiri belum bukain pagar. Lalu baru kami keluar dari persembunyian, Tarrrrra antara kaget, seneng, senyum setengah sadar. Maklum masih subuh ya.
Di hari kedua aku mengajak jalan-jalan, eyang uti maunya beli sepatu sedangkan bunda maunya main ke Tunjungan Plaza. Artinya akhirnya kita nge mall deh ke Tunjungan Plaza. Padahal aku kepengen banget main ke Ciputra World tapi bisa nanti-nanti lah.
Setelah itu aku lebih banyak menghabiskan waktu dirumah, disambi membereskan surat pindah yang meskipun mudah namun lama karena dokumen harus ditinggal sehari untuk diproses selanjutnya, padahal itu cuma butuh tangan. Makanya sampe hari terakhir pun belum selasai, mau gak mau nanti surat pindahkan akan dikirim ke Jakarta oleh bunda.
Nah kebetulan, cuaca pas di Surabaya setiap hari hujan, pagi siang sore malam, Gak terus terusan hujan sih ada jedanya cuma gak bisa di perkirakan, tiba-tiba hujan aja lagi. Hari ke 4 suami mulai tumbang, mulai bersin-bersin tapi disambi istirahat dan makan buah. Pas hari ke 5 yang sorenya harus naik kereta, suami mulai demam. Dan sepertinya puncak demam suami pas dikereta. Matanya sayu, suhu badannya panas, duh kasian gak tepat banget momennya. Aku bisanya cuma beliin teh anget di restorasi biar badannya gak kedinginan.
Lalu sesampainya di Jakarta, lah kok gantian aku yang sakit, padahal pas tahu suami demam aku langsung minum vitamin C biar gak ketularan, maklum virus kan mudah masuk kalau kekebalan tubuh kita jelek. Tapi ya apa mau dikata. Sakitlah kami berdua.
Selama sakit aku dan suami memilih tidak minum obat, alasannya untuk mengurangi bahan kimia masuk ke badan. Untuk itu kami memperbaiki kondisi tubuh dengan istirahat yang cukup, banyakin makan buah, makan begizi, minum yang hangat – hangat seperti teh, jahe, lemon. Tapi pada kenyataannya juga belum sembuh, salah satu faktornya sih istirahat yang kurang maksimal lantaran habis mudik dan aku harus ngantor.
Akhirnya Sabtu lalu ke dokter juga, setelah dikasih obat Alhamdulillah enakan tinggal pemulihan. Obat yang dihabiskan tentunya antibiotik saja, obat lainnya pas sudah merasa enakan maka kami hentikan. Saat pemulihan sih aku biasanya bikin sop ayam kampung fungsinya untuk mengembalikan energi, makan sayur dan buah serta suplemen seperti Habatus Saudah.
Well itu ceritaku seminggu lalu, semoga teman-teman bisa menjaga kesehatan ya.. Mengingat cuaca yang lebih sering hujan maka jangan lupa bawa payung, jas hujan, dan jaket jika bepergian.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatu.