Motherhood, Parenting

Keseruan Acara Dancow Saat Luncurkan Modul Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia

Hai, masih ingat gak dengan gerakan hastag Iya Boleh yang sering muncul di sosial media beberapa yang waktu lalu? Atau buat yang sering nonton TV, mungkin sudah familiar dengan iklan yang sering menyebutkan “Iya Boleh”. Yup, gerakan ini digagas oleh brand susu yang sudah terkenal sejak aku masih kecil yaitu Dancow. Nah meski masih 2 bulan diluncurkan namun animonya sungguh luar biasanya, tercatat sudah ada 1 juta lebih orang tua yang mendukung gerakan Iya Boleh ini.

Pagi itu aku dan Nurani sangat bersemangat untuk menghadiri sebuah acara yang diadakan di Cilandak Town Square. Meski terbilang jauh dari rumah kami yang terletak di Cakung namun aku begitu antusias menuju kesana, karena apa? Aku ingin bergabung dengan para orang tua hebat yang berani dalam gerakan Iya Boleh dari Dancow, secara aku orangnya masih sering khawatir, jadi aku berharap semangat untuk membiarkan anak berkesplorasi itu tertular padaku.

Mengingat bahwa eksplorasi itu sangat penting bagi tumbuh kembang anak terutama di usia 1 tahun ke atas. Ketika anak mulai bisa berjalan dan memegang sesuatu yang membuatnya lebih ingin tahu. Namun Hal ini membuat beberapa orang tua, termasuk aku merasa khawatir, takut anak jadi sakit karena semua hal ingin disentuhnya walaupun itu kotor. Untuk itu Dancow ingin orang tua lebih membiarkannya dengan berkata Iya Boleh pada anak agar tumbuh kembangnya lebih optimal.

Dancow Iya Boleh Camp

Acara yang bertajuk Dancow Iya Boleh Camp dibuka oleh penampilan salah satu anak unggul Indonesia yaitu Maisha Kanna atau biasa dipanggil Mimi. Mimi merupakan penyanyi cilik dan pemain film “Ku Lari ke Pantai”. Mimi menyanyikan lagu “Mamaku Cantik” dengan begitu merdu dan lincah. Meski begitu ternyata dia memiliki segudang prestasi selain seni. Didampingi mamanya, mimi menceritakan kesibukannya saat ini termasuk keikutsertaanya dalam lomba gymnastic. Mama Maisha sangat mengerti bahwa membantasi anak bukan hal baik, untuk itu dia membiarkan Maisha melakukan hal yang ia inginkan asal positif.

Acara dilajutkan dengan talkshow yang penuh ilmu. Hadir pakar nutrisi Prof Dr dr Saptawati Bardosono, M.SC dan Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), M.Si, pakar kesehatan anak, yang menjelaskan tantangan yang datang ketika anak berekplorasi berupa kuman dan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi. Tercatat 41,9% anak Indonesia mengalami infeksi saluran pernapasan dan 12,2% mengalami infeksi pencernaan seperti diare. Namun hal ini bisa ditangkal dengan pemberian nutrisi piring gizi seimbang dan pemberian asupan probiotik Lactobacillus Rhamnosus yang teruji klinis menurunkan risiko infeksi. Susu Dancow Advanced Excelnutri+ memiliki kandungan tersebut sehingga orang tua bisa lebih tenang.

Dari sisi psikologis, dijelaskan lebih lanjut oleh Ratih Ibrahim yang mengkhawatirkan generasi saat ini jika terlalu dibatasi, maka dia kurang memiliki kecakapan dan karakter yang unggul. Unggul yang dimaksud adalah Berani, Cerdas, Kreatif, Peduli dan Berbakat Pemimpin. Beliau juga menegaskan bahwa “Gadget Bukan Mainan Untuk Anak !”, jika orang tua hanya memilih gadget agar anak tenang itu keliru. Biarkan dia bertingkah dengan bermain di lapangan, membaca buku, dan mengatakan Iya Boleh pada setiap keinginannya yang positif.

Kapan Berkata Tidak Jika Semua Dibilang Iya Boleh ?

Ada sebuah pertanyaan dari salah satu undangan tentang bagaimana menyampaikan tidak pada anak. Kebetulan pas banget aku sendiri yang dijadikan contoh. Jadi dari awal acara, si Nurani itu gak mau diam. Dia berlari kesana kemari sesuai apa yang menarik hati. Di saat Nurani masih dalam kendali aku pun tetap tenang, namun saat dia terus maju ke depan dan ingin memengang bohlam, aku pun langsung menarik tangannya untuk kembali.

“Nah kalau ada yang ingin tahu cara berkata tidak pada anak bisa dilihat ibu di depan ini yang sedang memfoto anaknya”, kata Dr Ratih yang membuat semua orang jadi melihatku. Antara malu tapi ya gimana yah soalnya Nurani memang begitu. Beliau menjelaskan bahwa ketika anak dilarang seperti caraku tadi menarik tangan Nurani, maka anak itu akan penasaran sehingga dia malah mencobanya lagi. Orang tua seharusnya mengalihkan, atau jika anak sudah mengerti maka jelaskan. Yup bener banget ketika Nurani aku beri kesibukan dengan pulpen dan kertas untuk dicorat coret, Nurani jadi sedikit lebih tenang.

Peluncuran Modul Dancow Iya Boleh

Sebagai bentuk apresiasi untuk para orang tua yang ikut serta dalam gerakan 1 juta Iya Boleh, Dancow luncurkan modul yang bisa diakses secara gratis. Di www.iyaboleh.com kita orang tua disuguhkan berbagai informasi mengenai si kecil, mulai dari pemenuhan nutrisi, memberi teladan perilaku yang positif dan semakin sering mengatakan Iya Boleh untuk mendukung eksplorasi dan keingin tahuan si kecil. Terdapat 3 pilihan seperti Nutrisi, Stimulasi dan Cinta yang akan memberikan informasi sesuai kebutuhan orang tua.

Hadir Drs Hendra Jamal, M.Si sebagai perwakilan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang menyambut baik modul Iya Boleh sebagai bagian dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045. Dimana menurut sensus, di tahun 2045 Indonesia masyarakat Indonesia terdiri dari 70% penduduk dengan usia produktif. Sehingga Indonesia menjadi salah satu dari tujuh kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Oleh karena itu, diperlukan anak unggul Indonesia agar bisa mewujudkan cita-cita tersebut.

Keseruan Iya Boleh Camp Bagi Nurani

Aku sangat menikmati setiap rangkaian acara yang ada di Iya Boleh Camp sekaligus peluncuran modul Iya Boleh dari Dancow. Terdapat banyak permainan yang bisa dicoba untuk si kecil. Ada mandi bola, melukis rumah, menggambar, melipat origami, photobooth dan menanam. Nurani mencoba menggambar dan photobooth karena dia sangat menyukai kegiatan corat coret.

Selain itu, aku tahu bahwa sedikit banyak Nurani sedang mempraktikkan apa yang disebutkan sebagai anak unggul Indonesia. Apa saja itu ?

– Berani, jadi Nurani tidak malu untuk beraktifitas dan bahkan mendekat ke panggung, ikut menari saat Mimi beraksi.

– Peduli, ketika ada temannya terjatuh dia pun membantu walaupun sebenarnya dia belum bisa

– Kreatif, aku baru sadar bahwa kebiasaanku menulis di depannya dan lebih sering memberikan buku padanya membuat dia meniru. Dia lebih tenang dan duduk lama ketika corat coret dengan pensil warna. Dia juga ingin membaca buku bersama temannya.

Masya Allah, Tabarakkalahu Aku sendiri baru menyadari hal ini di saat acara seperti ini. Interaksi Nurani pun cukup lumayan baik walaupun dia sempat merebut buku dari temannya. Namun ketika didorong pun dia tidak menangis. Secuek itu sih memang, jadi aku lebih tahu apa yang harus diperbaiki.

Semoga Dancow lebih sering lagi mengadakan acara seperti ini supaya para orang tua bisa teredukasi dan anak-anak pun bisa bermain sambil belajar.

So, Jangan ragu katakan Iya Boleh pada si kecil !

(1) Comment

  1. […] coretan benang ruwet. Sebenernya Nurani memang suka menulis sejak usia satu tahun. Kamu bisa baca di postingan ini dimana Nurani banyak tingkah saat diajak event dan bisa diam kalo dikasih pulpen dan kertas. Dan saat ini coretannya merambah ke dinding, bikin […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *