Personal, Travel

Tips Aman dan Nyaman Saat Umroh

Assalamualaikum semua, Subhanalallah banget tahun ini sepertinya rekorku males update tulisan di blog. Dulu, aku suka pusing kalo ga nulis blog sebulan penuh, sekarang tuh udah ilang greget seperti itu. Makanya kudu dipaksain mau sebuntu apapun ide, tapi aku yakin kalo sharing itu bentuk amal jariyah yang siapa tahu memberi manfaat. Apalagi kali ini aku mau berbagi mengenai apa yang sudah aku alami saat menjalani perjalanan umroh kemarin (Mei 2019). Tips aman dan nyaman selama ibadah umroh itu banyak banget bertebaran di internet. Pas aku memutuskan nulis ini pun aku tentu udah searching dulu, so aku mau share based on pengalamanku personal ya.

Perjalanan haji dan umroh merupakan perjalanan impian setiap umat muslim di dunia. Sebetulnya yang menjadi kewajiban bagi muslim yang mampu melaksanakannya adalah ibadah haji. Bukannya gimana-gimana ya, tapi saran aku kalau punya rezeki memang baiknya daftar haji terlebih dahulu mengingat masa tunggu haji yang saat ini sudah mencapai 20 tahunan, Masya Allah memang ya. Baru kalau ada rezeki lagi maka bisa melaksanakan umroh yang waktunya lebih banyak ketimbang haji yang hanya bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah. Kalau aku kemarin sekalian menunaikan janji ke orang tuaku dan saat ini sedang menghimpun tekad dan cuan untuk bayar ONH (Doakan ya, hehehe).

Well, dari semua tips aman dan nyaman selama umroh yang sudah bisa dicari sendiri, berikut tambahan tips dan saran versiku yang siapa tahu membantu buat yang sedang menyiapkan perjalanan umroh. Apa saja itu ?

Pakai Tas Ransel

Sebetulnya kalau niatnya ibadah perlunya ya bawa diri saja, tapi kan tidak bisa seperti itu, kita tetep butuh tas untuk menyimpan barang seperti dompet, handphone dan sandal saat masuk masjid. Nah, aku sih nyaranin pakai tas ransel, kenapa ? karena ringkes masuk semua disitu. Mungkin askar (penjaga keamanaan masjid) perlu waktu saat memeriksa barang bawaan ketika kita masuk masjid. Tapi aku lebih nyaman diperiksa lama daripada aku bawa barang bececer semua dan ada yang ketinggalan, apalagi aku umroh membawa balita. Aku perlu bawa makanan, ganti pakaian dan lainnya. Lagipula rata-rata orang Arab kalau ke masjid juga bawa ransel gitu sih anak mudanya. Kalau mereka sih isinya kurma buat dibagi-bagi. Tapi ga jarang sih bapak-bapak juga pakai ransel, terutama muslim yang dari Eropa gitu Tapi kalau thawaf sih prefer yang bawa ransel perempuan aja, karena kalo laki-laki kan sunnahnya lengan sebelah kanannya terbuka (idhtibaa). Kecuali kalau thawafnya sunnah bukan thawaf saat prosesi umroh berlangsung.

Alhamdulillah sih jadinya barangnya ga bececer karena ada temen yang kehilangan ini dan itu karena bawaannya banyak ditas yang terbagi-bagi. Tapi kalau toh ada yang hilang bisa langsung diurus di Lost and Found. Lost and Found di Masjid Nabawi ada di pintu dekat area akhwat yaitu sekitar pintu 16,17, dan 18. Lost and Found di Masjidil Haram ada di dekat toilet Akhwat. Kenapa kok deket akhwat semua ya? hehehe.

Lalu bukan bermaksud promosiin atau gimana-gimana tapi kebetulan kok ya pas banget pas mau nulis ini eh travel agen umrohku share tentang gift tas ransel bagi jamaah yang berangkat akhir tahun 2019 ini. Info lengkapnya langsung buka instagramnya aja ya di @acm.anugerahwisata

Tarik Tunai di ATM Mall

Ini mungkin sudah banyak dibahas tentangnya mudahnya tarik tunai di Arab Saudi. Makanya pas mau berangkat aku sangat amat santai mengenai uang rial. Serumah heboh nukerin duit, suamiku juga sih karena menurut dia tiap negara random mengenai kurs. Tapi karena Vlog dari Mputra Setia, aku makin mantab hati ambil duit pas di Arab aja, lagi pula sambil nunggu transferan gajian waktu itu hahahaha. Tapi emang better ambil uangnya di Arab aja sih, ATM banyak dan bisa langsung keluar uang rial dengan kurs yang jauh lebih murah daripada tukar di Indonesia.

Aku menggunakan Permata Bank. Alhamdulillah gak kena potongan apapun. Ada juga Mputra kena potongan 2,5 dollar US menggunakan Mandiri Syariah. Terus temen ada yang pake Jenius dari BTPN so far ga masalah. Lancar aja dan lebih aman karena ga bawa uang cash banyak-banyak. Mesin ATM di Masjid Nabawi ada di Pintu 20 tapi aku sih ga saranin ambil disitu karena maaf ya, banyak pengemis di sekitar mesinnya. Mending nyari di ruko atau Mall. Kalo di Mekkah ya pas di Zam Zam Tower.

Beli Paket Internet Umroh di Indonesia

Supaya komunikasi tetap lancar bersama keluarga atau rombongan jamaah umroh lainnya, tentu fasilitas chat sangat diandalkan. WhatsApp menjadi aplikasi chat yang paling banyak dipakai masyarakat Indonesia. Sayangnya pemerintah Arab Saudi merupakan salah satu negara yang tidak membuka akses untuk WhatsApp, oleh karena itu kartu yang tersedia bisa saja sebenernya dipakai tapi terdapat keterbatasan tersebut. Selain itu registrasi kartu yang menggunakan bahasa asing dan lainnya sebagianya sehingga lebih baik memakai paket internet roaming untuk umroh dari Indonesia. Kita sebagai pengguna lebih tenang karena sudah terdaftar sejak awal dan lagi bisa membuka WhatsApp. Banyak pilihan kartu yang memiliki paket data umroh, Kemarin aku pakai 3(Three) dan Telkomsel. Enaknya kalau Telkomsel terdapat info seputar Arab setibanya mengaktifkan paket saat disana. Lalu terdapat Graha Pari di ruko kawasan Masjid Nabawi dan Zam Zam Tower. Komunikasi lancar juga berpengaruh pada kenyamanan saat beribadah.

Minta Kartu Nama Hotel

Jadi di kota Madinah itu bangunannya mirip-mirip. Kalau kata suami, “Bangunannya Dipotong Cepak”. Jadi bentuk dan ketinggiannya seragam. Hotel-hotel yang berada di sekitar Masjid Nabawi itu hampir mirip. Belum lagi Pintu Masjid Nabawi juga yang begitu banyak. Jadi rute perjalanan dari hotel ke masjid harus benar-benar diingat. Salah keluar seperti Jamaah Makassar yang pernah aku temui ba’da sholat subuh, mereka bingung mau kembali ke hotel. Lalu nama hotelnya pun mirip-mirip misal Concord Madinah, lalu Concord apalagi.. So, saran dari aku ambil kartu nama hotel yang biasanya ada di meja resepsionis. Jikalau tersesat bisa bertanya ke orang sekitar teruma pedagang yang asli penduduk Arab mengenai letak hotel kalian. Pakai bahasa apapun insya Allah mereka mengerti, bahasa Indonesia bukan bahasa asing bagi penduduk sekitar Madinah dan Mekkah.

Tidak Memakai Pakaian atau Aksesoris Yang Memicu Ketarik Saat ke Hijr Ismail

Beribadah di Hijr Ismail merupakan salah satu sunnah ketika Umroh. Hijr Ismail sendiri merupakan tumbukan batu di samping Ka’bah yang merupakan bagian dari Ka’bah itu sendiri. Menurut sejarahnya Nabi Ibrahim kekurangan dana halal saat membangun Ka’bah pasca banjir dan kebakaran. Jadilah Hijr Ismail tetap berupa tumpukan batu saja, padahal sebenarnya itu bagian dari Ka’bah. Untuk itu ketika beribadah dan berdoa di Hijr Ismail itu mustajab. Namun pasti puluhan atau ribuan orang yang ingin masuk ke Hijr Ismail. Pintu yang dibuka ada 1 saja yaitu di Rukun Yamani (Sudut Ka’bah yang tidak mengalami perubahan). 1 Pintu untuk keluar masuk area Hijr Ismail. Aku hampir susah nafas ketika masuk Hijr Ismail gara-gara kecekik kerudung sendiri.

Jadi sebelum ke Hijr Ismail, aku sudah dihimbau pihak travel kalau tidak diperkenankan memakai benda yang mudah ditarik seperti syal, kartu tanda pengenal yang dikalungkan (jadi disimpan saja di kantong), dan kali ini ga boleh bawa anak karena takut berdesakan. Lagipula dari Hijr Ismail biasanya dilanjutkan ke Hajar Aswad. Kebayang kan desekannya gimana ? Jadi bahaya bawa anak. Tapi pengen ku coba sih nanti biar anak-anakku bisa mencium Ka’bah dan Hajar Aswad, Aamiin. Tapi ternyata eh ternyata kerudungku yang bahannya lemes dan panjangnya itu justru ngekor dibelakang, ketarik orang dari belakang. Masya Allah. Jadi baiknya kerudungnya meski panjang kudu di kekepin aja.

Perbanyak Ibadah, Sedikit Belanja

Ingat tujuan utama ke Mekkah dan Madinah adalah untuk beribadah. Memperbanyak ibadah sunnah di Madinah dan khusuk ibadah umroh saat di Mekkah. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Fokus ibadah aja, emang sih belanja disana tuh mengasikkan tapi jangan sampai berlebihan. Jadi aku hampir kehilangan dompet atau tepatnya lupa naruh atau ketlisut saat keasikan belanja di Jabal Rahma. Aku memang engga berniat mendaki gunung Jabal Rahma karena kan sunnah. Yauda saat asik ingin membeli buah aku kebingungan mencari dompet, emang sih akhirnya ketemu karena terselip aja. Tapi aku langsung mikir kalau itu pertanda. Gitu sih

Well, mungkin ini aja sih sharing dariku. Semoga bermanfaat, mungkin ada tambahan yaitu jika tidak berniat membeli aksesoris yang ditawarkan pedagang anak-anak yang ada di Masjid Kuba, jangan sekali-kali memegangnya meski mereka yang memberi. Karena ketika ingin mengembalikan mereka tidak mau, anak ini malah menangis supaya barangnya dibeli. Mungkin nanti akan jadi tontonan sih.

Sudah cukup dariku,,,,, semoga Allah memudahkan ibadah umroh bagi semua yang akan berangkat ke Baitullah

Wassalamualaikum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *