Personal, Story

Weekly Diary #4 : Learn More

Gimana seminggu ini?

Kalau aku, mingggu ini penuh evaluasi flashback bulan Januari, kayaknya bulan pertama itu udah berakhir gitu aja padahal rasanya baru kemarin negrasain euforia tahun baru, eh ini udah masuk bulan Februari aja,, bulan penuh cinta ya katanya hehehe..

Seminggu terakhir aku cukup ketar ketir karena banyak pekerjaan dipergantian akhir ke awal bulan, maklum di kantor aku tukang bikin laporan makanya hectic banget menjelang closing. Sama halnya dengan ngeblog, karena aku mulai belanjar melangkah ke blogger like a pro tentunya aku punya target tersendiri yang harus diselesaikan, Untung mood menulisku lagi bagus banget, aku merasa lebih produktif, bisa posting 2 atau 3 tulisan tiap minggu.

Jujur aku pingin curhat di postingan ini tapi bingung mau nulis nya dari mana, karena selain hectic, sungguh ini minggu yang penuh warna bagiku, yang bisa diambil banyak pelajaran. Hingga aku bisa memetik kesimpulan bahwa

kamu gak harus cari tahu dulu tentang sesuatu, karena ada hal-hal yang bisa diambil dari kejadian yang saat ini kamu alami, dari situlah kamu bisa belajar

Kalau orang belajar kan untuk mengetahui sesuatu sapa tahu kedepannya dibutuhkan, nah kali ini beda, aku mengalaminya lalu belajar dari situ.

Lomba itu Ajang Perbaikan Konten

Menjelang akhir bulan aku ikutan lomba, tema yang dijadikan kompetisi adalah konten yang naik level, kurang lebih tentang sharing knowledge about content blog. Artikel aku buat sedemikian bagi supaya bermanfaat karena tujuan utamanya memang untuk lomba, tapi aku ingin sharing juga ilmu blogging yang aku punya,  meski sedikit tapi ini juga momen untukku mengenalkan blogger itu ngapain aja sih, biar temen-temen non blogger yang belum ngerti ikut memahami. Karena ngeblog saat ini itu bukan sekedar tulisan panjang tapi banyak hal

Untungnya… Untuuuung banget aku sudah nge draft lama dan publish baru sadar kalau yang ikutan master-masternya blogger, setelah blog walking banyak yang aku rasakan, yang pasti tulisannya emang belum ada apa-apanya ya itu sudah tahu lah ya, tapi aku jadi dapet ilmu dan inspirasi dari peserta lomba, keren banget usahanya untuk menyuguhkan konten, dari yang menyentuh point of interestnya, sampe yang super duper kece konsep yang dipakai. khusunya yang pakai animasi , tapi balik lagi ke gaya blogging sih ya yang mau gimana, tapi ini yang bikin aku jadi belajar lebih

Lalu pas saat komepetisi kemarin aku kan jadinya blogwalking karena keren-keren tulisannya, lalu mereka bw balik ke blog aku, nah ternyata banyak yang jadinya mampir kesini eh bandwith aku habis kuotanya. Pas lapor ke pihak hosting solusinya nambah kuota, Ya mau gak mau ya daripada ga bisa diakses… ya alhamdulilah sih jadinya PV blog ini emang naik, pas dievalusi bulan ini 3000 lebih kunjungan, Alhamdulillah tapi aku jadi mikir, kalo blogger lain yang pengunjungnya lebih banyak gimana ya ngatur bandwithnya ? hayolah belajar lagi

Mandiri dalam Bekerja

Kerja di tinggal bos kayaknya enak ya bisa santai, tapi nyatanya gak berlaku bagiku, aku bagai “anak itik kehilangan induk”, yes bosku pergi meeting planning dan aku ditinggal sendiri di kantor untuk menyelesaikan laporan, belum lagi request lain yang biasanya bisa dikerjakan bosku jadinya aku yang kerjain, terus ada data yang diminta tapi aku gak tahu cara bikinnya gimana… bikin laporan ternyata gak sesimple itu.. sumber datanya harus jelas, parameternya harus bener dan lainnya. Mau gak mau harus belajar sendiri, disamping tugas lain yang memang harus dikerjakan. Ya mau gimana lagi emang bagianku cuma 2 biji, cuma aku dan sibos.. ya ayolah belajar lagi.

Good Circle For Good Life

Teman itu berdapak cukup besar bagi kita yang sudah dewasa, lingkungan berpengaruh dengan bagaimana kita berperilaku diluar karakter yang memang sudah dimiliki, makanya harus selektif untuk memilih lingkaran pertemanan yang baik, salah-salah bisa kejeblos dalam lubang yang penuh lumpur.

Minggu ini aku begitu dibukakan mata, sebenarnya sudah lama sih pengen nulis tentang lingkaran setan yang suka menyalahkan, memang aku bukan didalam lingkaran tersebut tapi aku berada di tengah-tengah yang mau gak mau kadang bersinggungan, heran aku pertama kali duduk ditengah situ, kalau terjadi permasalahan yang dicari pertama kali bukan bagaimana cara mengatasi, tapi mencari dulu.. ya mencari pelakunya dulu, dibikin ribut baru diselesaikan, ditambah drama lempar tanggung jawab. Oh God

Yang bikin mataku makin terbuka tentang circle ku, aku masuk ke circle yang kurang bagus, seperti acting didalam drama, playing unknown, playing victim, dan playing-playing lainnya, yang ngasih alerts dalam diriku, hai mirna it’s not good for you, jangan masuk circle terlalu dalam cukup ada ikatan syukur-syukur bisa merubahnya, hayolah belajar lagi

Memperbaiki Karakter Menjelang Usia 25 Tahun

Jujur ini tentang kasus yang lagi ramai diperbinjangkan seantero Jakarta bahkan Indonesia bahkan dunia, apalagi kalau bukan tentang pelecehan agama. Aku ga mau sangkut pautkan tentang politik ya soalnya itu ranah gak asik ples aku memilihnya Gubernur Banten bukan Jakarta jadi bukan kapasitas memang membahasnya, tapi yang ini perkara agama dan karakter manusia.

Seperti yang aku share di facebook tentang gimana aku kecewa dan setuju tentang tulisan mba icha mengenai temenya psikolog sharing tentang KARAKTER yang dia bilang,

“ketika seseorang memasuki usia dewasa, yakni 25 tahun, maka segala sifat dan karakternya akan melekat pada dirinya selamanya. Bagaikan semen yang sudah mengeras dan tak bisa dibongkar lagi. Namun ada juga perkecualiannya. Pengaruh lingkungan yang begitu kuat dan terus-menerus, atau kejadian luar biasa yang menimpa seseorang bisa jadi akan mengubah karakter manusia. Yang tadinya keras bisa berubah jadi lembut. Yang awalnya pemarah jadi sabar. Yang tadinya ekstrovert jadi introvert, dan seterusnya.”

Kejadian Pak BTP ini memberi alert untukku yang masih memiliki KARAKTER yang kurang baik menjelang usia 25 yang jika diberi panjang umur akan aku rayakan 2 tahun lagi. Karena ya itu susah kalau sudah tabiatnya, makanya harus dirubah sedari sekarang, hayolah belajar lagi memperbaiki diri.

well, udah di sampai sini aja… yang jelas semua memang butuh proses, makanya kita harus belajr lagi, belajar lagi, untuk meningkatkan kulitas diri, baik itu sebagai istri, blogger, pegawai, teman, umat dan lainnya.

“The more I learn, the more I realize how much I don’t know.”Albert Einstein

Yuk ah, hayolah belajar lagi ^_^

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *