Travel

Perjalanan Patah Hati ke Gunung Sikunir Dieng

Assalamualaikum semua…

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang telah diberi. Nikmat sehat, nikmat rejeki, nikmat ilmu, dan nikmatnya alam ciptaan Allah SWT. Ngomong-ngomong masalah alam, aku kemarin berkesempatan melakukan tadzabur alam alias jalan-jalan ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Sebenarnya perjalanan kali ini merupakan ajakan dari sahabat tercinta, Agnes Nastiti yang pengen banget traveling. Jadi dia mencari open trip yang murah tapi tetap menyenangkan. Akhirnya dia memilih paket open trip Dieng Part 1 yang diadakan oleh MyPermata Wisata pada tanggal 27-29 Maret 2015. Pendaftaran dan lainnya disiapkan oleh agnes, udah aku cuma ngikut aja hehehe… cuma buka web travelnya sekali buat liat ittenerary dan biaya yang di hari H pelunasan biaya dan jadwal keberangkatan ga paham hehehe… skali lagi ngikut agnes… 🙂

Yah kita berangkat tanggal 27 Maret dari stasiun Jakarta Kota. Aku izin kantor pulang cepet jam 4 sore takut kena macet, karena hari jumat biasanya lalu lintas lebih crowded daripada biasanya, maklum weekend jadi orang buru-buru pulang. Pulang jam 4 itu bukannya langsung ke stasiun tapi pulang dulu ke rumah karena belum packing sama sekali hehehe… maklum rumahnya deket dari kantor jadi gampangin… Sesampainya dirumah, aku packing, nyiapin bekel di kereta, mandi dan bla bla bla dulu. Alhasil aku baru berangkat dari rumah sekitar jam setengah 6. Saat itu aku udah takut aja bakal macet dan ketinggalan kereta. eh waktu dijalan, alhamdulillah lancar, bisa dibilang ga macet malah. Ya rejeki anak sholeha…

Sampai stasiun sekitar jam setengah 7 malem. setelah pamit, aku pun masuk ke stasiun dan menelfon agnes. Eh dia ternyata masih di KRL dari bekasi. Ya sudah aku sholat dulu di masjid belakang stasiun sambi menunggu dia. Agnes dateng sekitar jam setengah 8, dia langsung mengambil tiket dari koordinator terus kita makan bekel yang aku bawa. Setelah makan kita kenalan dengan peserta trip lainnya, sebenernya sih udah kenalan waktu di masjid, tapi agnes kan belum yah…. kira-kira beginilah suasanya. Maaf kalo fotonya ngeblur soalnya ini pertama kali kita foto pake tongsis. itu tongsisnya juga bari beli hehehhe *katrok banget deh 😀 *

Kereta berangkat jam 9 malam dengan KA Serayu Malam jurusan Jakarta – Purwokerto. Setelah melalui perjalann yang panjang akhirnya sampai juga disana keesokan harinya, yaitu 28 Maret jam 7.35 pagi. Cukup lama sih perjalanannya hampir sama kayak jakarta – surabaya.

Sampai Purwokerto kita disambut tim MyPermata Wisata untuk segera masuk ke Bis untuk menlanjutkan perjalan dari Purwokerto ke Wonosobo. Aku sama agnes ada di bis 1 dengan Tim Leader ka Ali. Perjalanan kurang lebih akan menghabiskan waktu 3 jam. Sehingga ditengah perjalanan kami sempat istirahat sekitar 30 menit untuk ke kamar mandi dan sarapan di RM Sari Rahayu II, daerah Banjarnegara Purwokerto. Makananya enak dan jawa banget, karena sistemnya prasmanan jadi aku memutuskan untuk mengambil sayur bening, lalapan daun pepaya, pepes tahu, dan sambel terasi yang pedes banget, hem manteb banget deh.

Setekah itu kami menuju dieng. selama perjalan aku sama agnes berbagi cerita sambil nanyi-nyayi abis lagu yang diputer pak sopir, lagu-lagu jawa jadul hahhaa.. jadi kita nyanyi deh… tapi kasian peserta lain yang aslinya emang orang jakarta jadi gak ngerti sama lagu ini… hehhe.. Kita sampai di dieng jam 11.30. Saat registrasi masuk, kita ketambahan anggota bis, Pak Yohannes guide dieng ikut dalam rombongan bis 1. menceritakan tentang wisata dieng

Destinasi pertama adalah telaga warna.

Jujur waktu kesini aku belum puas banget gegara waktunya kebuan untuk sholat dhuhur. Tapi ya sudahlah ibadah emang harus yang utama hehehhe… tapi kita masih sempet-sempet poto, bahkan ada tragedi segala. Namanya orang petakilan, tingkahku selalu ada aja. Ya aku hampir jatoh gegara gak bisa balik dari ranting pohon, jadi ceritanya ada batang pohon gitu yang menjulur di telaga, aku pikir bisa kali ya aku foto disitu, ga taunya aku ga bisa jaga keseimbangan trus pas balik hampir jatoh untung ditololngin orang… Agnes bukannya nolong malah ngetawain… hem…

Setelah pengalaman kita ga bisa foto-foto banyak waktu di telaga warna, kita siapin semua peralatan foto sedari dini. Kameran di mode on semua. trus hendphoneku disetting di tongsis. Oh ya seperti yang udah dibilang kita baru pertama kali pake tongsis jadi ya gitu masih suka kagok kalo foto, apalagi aku bingung ngeliat fokus kameranya yang mana… haduuuuh ndeso banget gue hehhehe. Destinasi selanjutnya. Dieang Plateu Theater

Disini kita nonton video dokumenter tentang Dieng, mulai dari awal terbentuknya dataran tinggi ini akibat letusan gunung. Terus fenomena alam yang ada disini, tragedi apa saja yang pernah terjadi, pemantauan dieng, flora dan fauna nya, dan budaya masyarakat dieng. Masya Allah banget deh…

Setelah itu kita langsung lanjut ke Batu Ratapan Angin. saat itu cuaca sudah mulai berkabut bahkan sempat gerimis tapi alhamdulillah kita sampai di atas. Walaupun awalnya berkabut namun akhirnya pemandangan yang dinantipun terlihat. Yah dari sini kita bisa melihat telaga warna dan telaga  lainnya dari atas bukit batuan

Alhamdulillah pas turun dari situ baru hujan. eh dibawah kita udah disambut dengan deretan pedagang kentang goreng. Heeeem mantab. kentang dieng emang bener-bener enak euy…..   destinasi selanjutnya kita ke kawah dieng…. disini bau belerangnya menyengat sekaliiiii… tapi pemandangannya… Ya Allah bagus bangeeeeet… paling suka disini. Trus kita jua ketemu bule jerman namanya christina..

 

Destinasi terakhir hari itu kita ke candi arjuno

Nah setelah disitu kami langsung ke home stay untuk istirahat. enaknya home stay kita deket masjid jadi bisa sholat jamaahan disana. kita dapet temen kamar yang baik banget. ada salas dan mae… aduh sayang ga sempet foto bareng mereka dikamar adanya nanti pas mau pulang hehe… ya kamarnya lumayan nyaman, ada air panasnya pula… huuu bisa ngangetin badan… pagi-pagi kita dibangunin jam 3an untuk siap-siap “mengejar matahari” alias sunrise di gunung sikunir. jalan dari parkir bisa sampe puncak lumayan nanjak cuma tidak terlalu tinggi kok.. aman buat anak kecil sampe nenek, serius deh. dan kami pun menunggu matahari terbit.

Setelah nunggu sekitar 1 jam, akhirnya mataharinya mulai muncul. kabutnya mulai menghilang dan semburat jingga pun menampakkan keindahannya. Masya Allah, sungguh engkau Maha Pencipta yang sempurna.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imron : 190-191)

Kami pun tidak menyiakan moment ini untuk diabadikan



“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al-Anbiyâ´:30)

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yasin : 38)

“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. ” (QS Al Luqman: 10)

Setelah itu lengkaplah perjalan kami. kami turun dari sikunir lalu ke home stay untuk berkemas pulang. Sebelumnya kita sempatkan dulu foto di depan tulisan Wisata Dieng

Salas, Agnes, Mae

Alhamdulillah rangkaian perjalanan ke Dieng selesai, kami sempat mampir ke tempat oleh-oleh khas Dieng dan Purwokerto. Aku membeli carica di Dieng dan gethuk goreng di Purwokerto. Dan kereta serayu malam mengantarkan kami kembali ke Jakarta.

Sepanjang mengikuti open trip ini, aku merasa semua sudah pas, ittenerary dan rundown yang pas, lalu homestay yang lumayan, TL yang baik, dan transportasi yang nyaman cuma kereta nya aja yang bikin agak gimanaaa gitu soalnya lumayan lama 12 jam berasa jakarta surabaya hehe… overall seneng banget ikutan open trip my permata wisata yang direkomendasiin agnes…. makasi sayoooong…

Yup, perjalanan atau tadzabur alam kali ini benar-benar aku maknai sebagai moment untuk me-refresh pikiran dan badan yang selama ini terlalu disibukkan oleh pekerjaan, mungkin yang suka baca blogku tau gimana postingan aku yang melulu tentang pekerjaan hehhe. Dengan tadzabur alam di Dieng ini khususnya, aku bisa lebih mengamati dan memaknai tanda-tanda alam semesta ciptaan Sang Al-Khaliq.

Wassalam… salam lestari…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *